Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Langkanya Masker Imbas Virus Corona, Pemerintah Harus Turun Tangan

2 Maret 2020   16:22 Diperbarui: 2 Maret 2020   16:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua warga Depok terkena virus corona, lalu ancaman virus bersamaan dengan fakta bahwa harga masker mulai melambung tinggi. Ada baiknya pemerintah turun tangan.

Sejak ramai virus corona, masker jadi barang yang dicari banyak orang. Di Indonesia pun, sejak ada kabar corona, masker jadi langka. Besar kemungkinan, ketika corona memang sudah ada di Indonesia saat ini, masker menjadi barang yang makin dicari.

Contoh paling nyata terjadi di Solo. Seperti diberitakan kompas.com, harga masker yang per boxnya mulanya Rp 30 ribu, naik menjadi Rp 100 ribu per box. Hal itu seperti diungkapkan pegawai apotek K-24 Setiabudi, Banjarsari, Kota Solo, Merly.

Di lain tempat potensi yang sama juga mungkin saja terjadi. Masalah masker di masa sekarang ini bisa dilihat dari perspektif ekonomi dan kemanusiaan. Dari perspektif ekonomi, barang yang langka selalu cenderung mahal dan itulah perspektif ekonomi. Tak peduli dalam masa apapun, barang langka pasti mahal. Jika mau bukti, maka di daerah konflik barang barang pun berpotensi langka. Ketika barang benar-benar langka, maka harganya pun naik.

Maka, memang seperti itulah hukum ekonomi. Sejatinya juga menjelaskan bahwa hal yang berbau dengan ekonomi di masa sulit, cenderung memang tak manusiawi. Sekarang, bagaimana bisa dikatakan manusiawi jika di saat kesulitan, dipersulit lagi dengan barang langka yang mahal.

Jika barang langka menjadi mahal, maka keuntungan hanya dimiliki oleh orang berpunya. Sementara mereka yang tak memiliki uang cukup, hanya bisa berkhayal memiliki barang langka seperti masker. Jika masker dihargai Rp 100 ribu per box, sudah bisa ditebak siapa yang akan membelinya.

Saya sendiri tak memiliki kuasa untuk memaksa orang agar tak mengedepankan masalah ekonomi di masa seperti ini. Sebab, masing-masing orang memiliki hak. Lagipula, siapakah saya?

Maka, ketika seperti ini, ada baiknya pemerintah turun tangan. Bahkan, harusnya turun tangan ketika isu corona merebak dan belum masuk ke Indonesia. Pemerintah harusnya turun sejak beberapa waktu lalu ketika masker menjadi barang yang mahal. Pemerintah bisa menggunakan daya ekonominya untuk menyetabilkan harga masker atau menggunakan dayanya agar masker bisa lebih banyak lagi ada di masyarakat. 

Teknisnya seperti apa, saya pikir pemerintah lebih tahu. Yang pasti pemerintah segera turun agar tak terjadi kekacauan gara-gara masker langka. Sekalipun misalnya masker tak melulu jadi faktor 'penolong' dari corona, tapi kepanikan bisa muncul dan membuat orang hanya berpikir bahwa masker adalah yang paling dibutuhkan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun