Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Pergolakan Politik Tingkat Tinggi di Malaysia

1 Maret 2020   15:04 Diperbarui: 1 Maret 2020   15:08 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muyiddin Yassin, sumber foto: fr.wikipedi.org

Bahkan, Muhyiddin yang berada di koalisi pemerintah pun mendapatkan dukungan dari UMNO. Artinya, bahwa koalisi sangat cair dan bisa berubah. Satu juga yang pasti bahwa keadaan saat ini menjelaskan bahwa Anwar Ibrahim gagal menjadi perdana menteri. Padahal, Anwar sudah digadang akan jadi perdana menteri.

Selain itu, pelajaran lain yang cukup penting adalah bahwa pergolakan di level elite yang sedemikian luar biasa, tak memunculkan gesekan massif di akar rumput. Setidaknya, dalam pemberitaan tak ada cerita tentang demonstrasi yang memakan nyawa di tengah pergolakan politik itu. 

Ada dua kemungkinan yang bertolak belakang. Pertama karena kedewasaan berpolitik yang cukup tinggi sehingga tak ada pergolakan di masyarakat. Kedua adalah apatisme politik yang tinggi. Masyarakat bisa jadi tak terlalu memikirkan tentang perebutan kekuasaan dan lebih mementingkan kehidupan pribadinya.

Tentu pada 9 Maret nanti, drama akan kembali bisa dilihat dan kita sama-sama bisa belajar bagaimana persaingan, pergolakan, dan perebutan kekuasaan di politik itu terjadi. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari negeri jiran. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun