Bahkan, Muhyiddin yang berada di koalisi pemerintah pun mendapatkan dukungan dari UMNO. Artinya, bahwa koalisi sangat cair dan bisa berubah. Satu juga yang pasti bahwa keadaan saat ini menjelaskan bahwa Anwar Ibrahim gagal menjadi perdana menteri. Padahal, Anwar sudah digadang akan jadi perdana menteri.
Selain itu, pelajaran lain yang cukup penting adalah bahwa pergolakan di level elite yang sedemikian luar biasa, tak memunculkan gesekan massif di akar rumput. Setidaknya, dalam pemberitaan tak ada cerita tentang demonstrasi yang memakan nyawa di tengah pergolakan politik itu.Â
Ada dua kemungkinan yang bertolak belakang. Pertama karena kedewasaan berpolitik yang cukup tinggi sehingga tak ada pergolakan di masyarakat. Kedua adalah apatisme politik yang tinggi. Masyarakat bisa jadi tak terlalu memikirkan tentang perebutan kekuasaan dan lebih mementingkan kehidupan pribadinya.
Tentu pada 9 Maret nanti, drama akan kembali bisa dilihat dan kita sama-sama bisa belajar bagaimana persaingan, pergolakan, dan perebutan kekuasaan di politik itu terjadi. Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari negeri jiran. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H