Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Zidane, Ingatlah Jacquet yang Tak Tergantung Bintang

28 Februari 2020   22:10 Diperbarui: 29 Februari 2020   23:23 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: associated press via forbes.com

Namun, Jacquet punya pendirian. Dia teguh dengan pendiriannya. Zidane dia jadikan maskot Prancis di Piala Dunia 1998.

Orang banyak yang tak yakin dengan Zidane apalagi ketika di babak grup Piala Dunia 1998, Zidane mendapatkan kartu merah saat melawan Arab Saudi.

Namun, semua orang tahu bahwa Zidane yang kemudian menjadi pahlawan Prancis di ajang empat tahunan tersebut. Dua gol Zidane plus satu dari Emmanuel Petit, membuat Prancis mengalahkan Brasil di final Piala Dunia 1998. Prancis untuk pertama kalinya menjadi juara piala dunia. Setelah keberhasilan itu, Jacquet memilih mundur dari kursi kepelatihan Prancis.

Jacquet teguh dengan pendiriannya. Dia ingin membangun tim dalam waktu lima tahun. Bertubi serangan dia lawan dengan performa Prancis di lapangan.

Jacquet tak silau dengan nama besar Eric Cantona dan David Ginola. Dia memilih memainkan pemain muda harapan Prancis di masa depan, seperti Zidane.

Zidane jelas bukan Jacquet. Tapi Zidane pasti tahu bagaimana Jacquet membangun tim. Sepertinya hal itu harus jadi pelajaran penting bagi Zidane. Zidane setidaknya bisa belajar membangun tim. Zidane harus melupakan masa keemasannya yang membawa Madrid juara Liga Champions tiga kali. Melupakan dalam arti, Zidane perlu membawa semangat baru bagi Madrid tanpa Ronaldo, tanpa bintang kelas wahid.

Zidane juga perlu melihat koleganya yang juga pernah dilatih Jacquet, yakni Didier Deschamps. Deschamps berani tak memanggil Karim Benzema yang sebelum Piala Dunia 2018 masih bagus-bagusnya karena ikut serta membawa Madrid juara Liga Champions tiga kali beruntun.

Keyakinan Deschamps berbuah hasil karena dia tahu bagaimana membangun tim, tanpa bintang seperti Benzema. Deschamps mampu membawa Prancis juara Piala Dunia 2018.

Sekali lagi, Zidane harus sadar bahwa kini tak ada lagi nama Ronaldo di skuat Madrid. Zidane harus bisa meramu timnya sesegera mungkin. Apalagi mereka akan melawan Barcelona pada Senin (2/3/2020) dinihari WIB dan sepekan lebih setelahnya akan dijamu Manchester City. Ini adalah musim pembuktian Zidane bahwa dia adalah pelatih berkelas, sekalipun tanpa Ronaldo. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun