Argentina akan melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Uruguay. Partai akan dijalankan di ibu kota Uruguay, Montevideo pada 1 September 2017 mulai pukul 06.00 WIB.
Satu yang jadi sorotan jelang laga itu adalah komposisi lini depan Argentina dalam skuat. Tercatat ada nama Lionel Messi, Paulo Dybala, Sergio Aguero, Mauro Icardi, dan Joaquin Correa.
Dari lima nama tersebut, praktis hanya Mauro Icardi yang bertipe striker murni. Dia tipikal pemain yang memang diproyeksikan untuk mencetak gol. Sementara empat penyerang lain di skuat Argentina selain penyelesai juga memiliki fungsi pendobrak pertahanan lawan.
Jika Argentina memakai tiga penyerang, seperti yang dilakukan Barcelona, maka satu tempat sudah dipastikan diisi Lionel Messi. Sebab, beberapa waktu lalu, pelatih Argentina Jorge Sampaoli membeberkan bahwa hanya ada satu pemain Argentina yang dipastikan jadi starter, dialah Lionel Messi. Dua tempat yang lain inilah yang masih kosong. Jika melihat jam terbang, maka kecil kemungkinan Joaquin Correa jadi starter. Dengan begitu, maka tinggal Icardi, Aguero, dan Dybala untuk memperebutkan dua pos sisa di lini depan.
Jika mengacu pada pernyataan pelatih Argentina Jorge Sampaoli beberapa waktu lalu, maka kemungkinan Paulo Dybala akan mengisi satu pos di lini depan. Sebab, Sampaoli memang berhasrat memainkan Messi dan Dybala secara bersamaan.
Lalu, siapa yang akan mengisi satu pos sisa di lini depan? Jika mengacu pada kedekatan Messi, maka Aguero bisa jadi dipasang di lini depan. Namun, persoalannya adalah bahwa Messi, Aguero, dan Dybala adalah tipe pendobrak pertahanan lawan. Jika tiga pemain itu dimainkan bersama maka tidak ada pemain penyelesai murni.
Bahkan, jika melihat pola ketiga pemain itu, mereka memiliki kecenderungan menyisir di sisi kiri atau kanan pertahanan lawan. Jika itu terjadi, maka posisi tengah depan gawang lawan bisa kosong karena ketiganya memiliki naluri untuk mengobrak abrik sisi tepi pertahanan lawan.
Alternatif kedua adalah memasukkan Mauro Icardi sebagai penyerang ketiga. Jika Sampaoli ingin meniru skema Barca, agar Messi bisa maksimal, maka kolaborasi Dybala-Icardi-Messi (DIM), bisa jadi solusi.
Messi menyisir di sisi sayap kanan, Dybala menyisir di sisi sayap kiri, dan Icardi berada di tengah sebagai penyelesai akhir. Hanya saja, rumor ketidakharmonisan Messi dengan Icardi harus diclearkan oleh Sampaoli. Jika benar kedua pemain tidak bisa akur, maka percuma memainkan mereka berdua secara bersama.
Ingat juga, kala Icardi dan Messi dipanggil saat lawan Brasil kala uji coba, Sampaoli tak memainkan Icardi. Nah, jika Messi dan Icardi memang tak bisa klop, maka sekali lagi keras kepala Sampaoli bisa jadi senjata akhir. Dia bisa memaksa Messi menerima Icardi dengan dalih agar Argentina lolos ke Piala Dunia 2018.
Maklum saja, saat ini Argentina ada di posisi lima klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan. Jika ingin lolos ke Rusia secara otomatis, Argentina harus berada di empat besar klasemen akhir. Jika Argentina ada di posisi lima klasemen akhir, maka Argentina harus melewati playoff jika ingin lolos ke Rusia 2018. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H