Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Deretan Alumni Timnas Argentina 90-an yang Jadi Pelatih Jempolan

11 Agustus 2017   22:06 Diperbarui: 12 Agustus 2017   23:36 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karier Mauricio Pochettino di Timnas Argentina tidak panjang. Dia membela Argentina pada tahun 1999-2002. Dia memulai karier sebagai pelatih di Espanyol pada 2009. Dia memang belum memberi prestasi pada klub yang dia besut. 

Namun, apa yang ditunjukkan Tottenham Hotspur pada musim 2015-2016 dan 2016-2017 sudah membuktikan kapasitas Pochettino sebagai peramu taktik yang jempolan. Dalam dua musim itu Spurs menjadi pesaing kuat perebutan juara Liga Inggris. 

Mauricio Pellegrino

Sebagai pemain Timnas, karier Mauricio Pellegrino sangat-sangat singkat. Dia hanya membela Argentina di tahun 1997. Bek tengah ini hanya bermain tiga kali untuk Timnas Argentina. 

Sebagai pelatih dia memang belum memberi gelar pada timnya. Namun, pencapaian Alaves menjadi finalis Copa del Rey musim lalu mengejutkan. Karena tangan dinginnya itu, dia kini berada di Inggris, melatih Southampton. 

Antonio Mohamed

Hanya empat kali pemain keturunan timur tengah ini membela Timnas Argentina. Itu pun terjadi di tahun 1991 saja. Namun, peruntungannya di dunia kepelatihan cukup bagus. Dia mampu membawa Independiente juara Copa Sudamericana pada 2010. Selain itu dia mampu membawa Tijuana juara Liga Meksiko Apertura 2012 dan membawa America juara Liga Meksiko Apertura 2014. Kini, lelaki gempal tersebut melatih klub asal Meksiko, Monterrey. 

Sergio Batista

Dia sebenarnya hanya mengalami menjadi pemain Timnas Argentina dekade 90-an pada Piala Dunia 1990. Dia lebih menghabiskan waktu sebagai pemain Timnas Argentina pada dekade 80-an. Dia menjadi bagian Argentina ketika juara Piala Dunia 1986. 

Sebagai pelatih, prestasinya tertolong karena mampu membawa Argentina mendapatkan medali emas Olimpiade 2008. Saat itu, di final Argentina mengalahkan Nigeria 1-0. Kini, lelaki yang dikenal karena brewoknya saat bermain ini, masih nganggur. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun