Dulu kala, ada gelombang imigran dari daerah Timur Tengah yang masuk ke Argentina. Mereka ada yang dari Lebanan, Suriah, dan Turki. Imigran tersebut beranak pinak di Argentina.Â
Mereka datang ke Argentina menggunakan dokumen yang dikeluarkan Turki, sekalipun mereka tak semuanya berasal dari Turki. Mereka yang dari Suriah dan Lebanon pun juga hanya membawa dokumen Turki.
Karena itu mereka yang dari keturunan Timur Tengah diberi julukan El Turco, alias orang Turki. Kemudian, sangat banyak mereka yang disebut El Turco. Bahkan, sebagian dari mereka adalah pesepak bola.
Omar Asad adalah salah satu pesepakbola keturunan Timur Tengah sehingga dia dijuluki El Turco. Penyerang berbadan gempal ini melambung namanya saat menjadi pahlawan kala Velez Sarsfield juara Piala Toyota 1994. Saat itu, Velez mengalahkan AC Milan 2-1. Omar Asad menjadi pencetak gol penentu kemenangan Velez. Sekadar diketahui, ajang Piala Toyota kini sudah tidak ada dan bermetamorfosis jadi Piala Dunia Antarklub.Â
Pemain kelahiran 1971 ini juga pernah merasakan bermain untuk Timnas Argentina. Asad bermain dua kali untuk Timnas Argentina pada tahun 1995.
Ada juga Claudio Husain yang dijuluki El Turco. Pemain kelahiran 1974 ini pernah membela Parma, Napoli, River Plate dan beberapa klub lain. Husain juga pernah bermain di Timnas Argentina 14 kali dalam rentang waktu 1997-2002.
Ada juga penyerang bernama Antonio Mohamed yang dijuluki El Turco. Penyerang kelahiran 1970 ini pernah bermain untuk Timnas Argentina pada tahun 1991 sebanyak empat kali. Dia juga jadi bagian skuat Argentina saat juara Copa America tahun 1991. Sayangnya dia tak pernah bermain di turnamen Copa America tersebut. Antonio Mohamed hanya jadi cadangan di ajang Copa America 1991.Â
Nah soal El Turco ini, Gabriel Omar Batistuta jadi "sasaran". Hal itu tak lain karena dia memiliki nama Omar sebagai nama tengahnya.Â
Nama Omar ini memang berbau  Timur Tengah. Seperti nama Omar Asad yang ternyata dia adalah seorang keturunan Timur Tengah.
Kata "Omar" pada nama Gabriel Omar Batistuta pun jadi bahan pertanyaan yang sering dimunculkan pada Batitstuta saat dia bermain di Al Arabi, sebuah klub di Qatar. Orang Qatar penasaran dengan kata Omar pada nama tengah Batistuta. Batistuta pun menjelaskan ke media esquireme.com pada Juni 2015.
"Saya tak punya garis keturunan Arab, walaupun banyak orang di sini (Qatar) bertanya mengapa saya memiliki nama Omar sebagai nama tengah," kata Batistuta.
Diketahui, Batistuta adalah penyerang asal Argentina yang namanya melambung kala membela Fiorentina pada 1991-2000. Bersama Fiorentina dia pernah jadi pencetak gol terbanyak Liga Italia musim 1994-1995 dengan 26 gol. Dia juga ikut membawa Fiorentina juara Copa Italia 1996 dan Piala Super Italia 1996.
Bati pindah ke AS Roma pada musim 2000-2001. Di musim itu dia ikut membawa AS Roma juara Liga Italia. Pada 2001 dia juga membawa AS Roma juara Piala Super Italia. Sempat bermain sebentar untuk Inter Milan pada 2003, Bati pindah ke Liga Qatar bersama Al Arabi pada 2003-2005.
Di Timnas Argentina, Bati ikut membawa Argentina juara Copa America pada 1991 dan 1995. Dia juga ikut membawa Argentina juara King Fahd Cup pada 1992, yang kini berubah nama menjadi Piala Konfederasi. Dia juga menjadi topskor Copa America 1991 dan 1995 serta topskor King Fahd Cup 1992. Batistuta pensiun dari dunia sepak bola pada 2005. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H