Jakarta, NKI NEWS, - Belakangan ini banyak beras plastik beredar di pasaran sehingga meresahkan masyarakat. Padahal beras plastik sangat berbahaya bagi kesehatan orang yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera mengusut tuntas pelaku yang mengedarkannya.
“Pemerintah, dalam hal ini polisi dan Kementerian Perdagangan harus mengusut tuntas siapa pelakunya,” ujar anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKB, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKB, di Jakarta (24/05).
Menurut Nasim, hasil penelitian beras yang mengandung unsur plastik sudah dilakukan. Jika pemerintah tidak segera mengusut tuntas dikuatirkan peredarannya semakin meluas.
“Pemerintah harus segera bertindak. Paling tidak, agar tidak beredar luas. Kasihan rakyat,” katanya.
Nasim mensinyalir, si pengedar beras plastik mempunyai kepentingan tertentu di luar ekonomi. Sebab dibanding harga beras yang asli, justru beras plastik lebih mahal.
“Secara logika ini tidak masuk akal. Tapi mengapa ada orang mengedarkan? Kemungkinan ini ada unsur provokasinya. Tapi masyarakat harus tetap tenang. Percayakan kepada pemerintah untuk mengusutnya,” tuturnya.
Dikatakan, sekarang ini mendekati masa puasa dan hari raya Idul Fitri kemungkinan juga pebisnis beras plastik bermaksud merusak pasar. Targetnya agar beras miliknya yang laku di pasaran.
Oleh karena itu, kata Nasim, Fraksi PKB mendorong DPR RI membentuk Pansus Beras Plastik. Karena hal ini membutuhkan penanganan beberapa pihak secara komprehensif. Yakni perlu melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kepolisian/POLRI, dan Kementerian Kesehatan.
“Kami berharap menjelang puasa dan lebaran ini tidak ada lagi beras plastik di pasaran. Agar masyarakat tenang dan nyaman beribadah,” tutur Nasim di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (24/5). [KRA, NKI News]
KETERANGAN FOTO: PKB Dorong DPR Bentuk Pansus Beras Plastik. Di Kantor DPP PKB Jalan Raden Saleh, Jakarta, sejumlah politisi PKB berkumpul mendesak agar DPR segera membentuk Pansus Beras Plastik. Dari kiri ke kanan: M Nasim Khan, Neng Eem Markhamah, Daniel Johan, Helmy Faisal Zaini, Rohani, dan Acep Adang Ruchiyat. [foto: kholilul rohman ahmad]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H