Mohon tunggu...
Kholilul Rohman Ahmad
Kholilul Rohman Ahmad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Publikasi merdeka dan beradab

Suka menulis, membaca, dan fotografi. Tinggal di Jakarta dari Magelang Jawa Tengah. Menulis menyimpul kata-kata, yang terucap menjadi tertulis, agar indah dan riang gembira.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Makkah Legislator PKB Bersuara Bela Petani

8 Agustus 2012   06:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta, www.green.pkb.or.id |Indonesia punya sumberdaya alam melimpah. Potensi ini harus diimbangi dengan pengembangan Sumber daya manusia, terutama petaninya. Pengembangan tersebut terkait dengan masalah produksi keanekaragaman pertanian maupun keterampilan dan teknologinya.

Oleh karena itu dibutuhkan kemauan semua pihak, terutama pemerintah untuk meningkatkan kedua aspek tersebut sebagai bagian dari komitmen membela dan memberdayakan mereka.

Hal tersebut disampaikan Peggi Patrisia Pattipi, anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) melalui hubungan telepon, tadi pagi (7/08), di Makkah, Saudi Arabia.

Menurut Peggi, anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Papua ini, komitmen kita untuk membela petani sangat ditunggu-tunggu secara nyata.

"Mereka butuh dibela secara nyata", tegasnya.

Tiga Langkah Nyata
Dikatakan, setidaknya bentuk pembelaan kita, terutama Pemerintah adalah melalui tiga cara: Pertama, membuat kebijakan yang secara nyata memihak ke petani.

Kedua, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan teknologi peningkatan produk (hasil) pertanian. Dan, Ketiga, mengendalikan harga.

"Ketiga aspek ini penting agar nasib petani menjadi lebih terberdaya dan makmur", tukas aktivis Muslimat NU ini.

Lebih lanjut, Peggi berharap agar pembelaan terhadap masyarakat Petani yang mayoritas masih miskin tersebut mutlak dilakukan, agar mereka makmur di negeri sendiri.

"Bulan ini adalah bulan suci, seharusnya dapat meningkatkan komitmen kita untuk peka dan peduli kepada kaum miskin, terlebih kepada para petani kita," tegasnya.

Menyinggung kebijakan keanekaragaman hasil pertanian, Peggi sangat mengapresiasi. Hanya, perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus dan diterapkan secara tepat.

"Kebijakan seperti ini penting ditindaklanjuti terus menerus dan merata, sehingga kita terhindar dari krisis pangan sekaligus dapat merespon kearifan lokal," tandas Ketua DPC PKB Mimika ini.

Menurut Paggi, kebijakan ini akan berjalan baik, jika diikuti oleh adanya kebijakan terkait dengan stabilitas dan pengendalian harga.

"Tanpa kebijakan seperti ini, maka petani sama saja terombang-ambing dan miskin," pungkasnya.

|Muh. Arwani|Kholilul Rohman Ahmad|

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun