Mohon tunggu...
Kholilatul Maimanah
Kholilatul Maimanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi jenjang S-1

Kholilatul Maimanah Pend. Bahasa Indonesia, S1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memulai Langkah Menulis Melalui Kegiatan: Pelatihan Menulis Memoar

11 Juli 2023   05:29 Diperbarui: 11 Juli 2023   05:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Langkah awal menulis melalui pelatihan menulis buku dengan tema: mengungkapkan kisah nyata melalui penulisan memoar

Pelatihan menulis buku dengan tema mengungkapkan kisah nyata melaluii penulisan memoar merupakan kegiatan yang diselenggarakan relawan perpustakaan UMSU yang diselenggarakan pada senin, 10 Juli 2023 di BI Corner perpuustakaan UMSU, gedung A, kampus utama UMSU.

Kegiatan yang dihadiri 50 peserta, mahasiswa UMSU dari berbgai jurusan ini dimulai pukul 14:00 WIB dengan menghadirkan seorang narasumber yang ahli dibidang tulis-menulis. Ibu Winarti, S. Pd., M. Pd., merupakan dosen tetap dari prodi pendidikan bahasa Indonesia yang juga seorang editor, pemateri pada seminar-seminar serta penulis yang telah menerbitkan 33 judul buku karyanya yang beragam.  

Beliau juga menyatakan sejak SMP sudah gemar menulis. Dan beliau mulai menggeluti dunia tulis secara terus menerus mulai tahun 2008 hingga saat ini. Beliau secara aktif menulis berbagai hal yang tak lepas dari dunia sastra dan bahasa Indonesia ini juga telah menghasilkan 150 judul cerpen.

Dalam kegiatan pelatihan, beliau memberikan arahan bagaimana menulis memoar dengan mengungkapkan kisah nyata. Sebelum itu, perlu lebih dulu diketahui apa itu memoar serta perbedaanya dengan biografi dan autobiografi. Memoar diambil dari Bahasa Prancis yaitu memoir artinya sendiri. Jadi, memoar adalah kisah diri sendiri.

Secara garis besar memoar memiliki kesamaan dan perbedaan dengan boigrafi dan autobiografi. Biografi umumnya ditulis oleh orang lain dan auto biografi ditulis diri sendiri. Hal inilah yang menjadi kesamaanya. Memoar dapat menceritakan kisah diri sendiri juga dapat menceritakan kisah orang lain dengan syarat kisah orang lain yang ditulis harus menggunakan "aku" alias dari sudut pandang pertama dan penulis menempatkan posisi sebagai tokoh yang ditulis, mirip biografi. Yang menjadi pembedanya yaitu kisah dan urutannya. Pada boigrafi dan autobiografi ditulis secara runtut kejadian sejak kecil hingga dewasanya seseorang atau hingga masa berjayanya. Sedangkan memoar mengambil kisah dari satu bagian kenangan yang paling diingat. Hal ini punya kesan mendalam untuk kemudian dituangkan dalam sebuah memoar.

Berikut ini akan dipaparkan  hal-hal terkait menulis memoar yang menjadi inti pada pertemuan pelatihan menulis memoar melaui pengungkapan kisah nyata. Ada beberapa hal yang perlu diketahui saat menulis memoar, sebgai berikut:

1. Tentukan tokoh. Tokoh yang ditulis dalam memoar adalah orang yang istimewa, menginspirasi, dan merupakan tokoh pilihan. Karena memoar dapat ditulis dengan cerita sendiri maka, selamat! Anda telah menjadi tokoh utama yang istimewa.

2. Mulai tulisan dari yang sangat diingat. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, memoar ditulis berdasarkan kenangan atau ingatan yang paling berkesan dan membekas. Diumur 20-an sekalipun pasti ada hal-hal yang membuat sedih, senang, bahagia, dengan memori membekas dalam ingatan. Misalnya tentang cinta pertama, keinginan masuk ke perguruan tinggi favorit, masa sedih saat bersekolah, dsb.

3. Lupakan kronologi. Tidak seperti biografi maupun autobiografi yang harus dibuat runtut. Menceritakan dari masa kanak-kanak hingga dewasa atau diumur berjayanya seseorang. Memoar ditulis dengan mengambil bagian cerita hidup dengan kesan mendalam. Mulailah dari bagian tersebut.

4. Naskah yang kacau. Tidak maslah jika hasil tulisan yang Anda tulis kacau atau tidak beraturan. Setelah Anda menulisnya itu artinya langkah awal untuk menjadi penulis sejati sudah dilakukan. Nantinya Anda dapat melakukan revisi untuk perbaikan naskah tersebut.

5. Simpan dan biarkan dulu hingga waktu yang matang. Jika Anda ingin mengisi waktu dengan berjalan-jalan, lakukanlah. Dalam menulis perlu adanya jeda waktu atau selingan. Jika terlalu dipaksakan dalam sekali tulis untuk selesai, belum tentu tullisan yang bagus akan dihasilkan. Apalagi bagi seorang pemula yang baru menggeluti dunia menulis.

6. Baca kembali dan perbaiki. Setelah dibiarkan, ambil kembali untuk perbaikan. Akan ada waktunya untuk kembali membuka naskah kacau itu. Bagaimana tulisannya? Banyak yang keliru? Terasa aneh? Kalimat yang ambigu? Terdapat banyak kesalahan dalam penulisan? Bacalah tulisan tersebut sampai selesai kemudian perbaiki hingga dirasa cukup dan tidak perlu perbaikan lagi.

7. Terbitkan. Naskah yang telah melewati berbagai tahap itu sudah cocok untuk diterbitkan. Sangat tidak mungkin naskah yang berupa benda mati memiliki suara. Namun, Anda akan merasakan seolah naskah tersebut memanggil Anda untuk segera diterbitkan, saat itu, terbitkanlah naskah tersebut.

Itulah beberapa langkah menulis memoar yang disampaikan pada kegiatan tersebut. Diakhir kegiatan, pihak penyelenggara acara dan narasumber yang sudah bekerjasama meminta para peserta yang berhadir untuk menulis satu paragraf cerita sebagai permulaan memoar. Nantinya akan ada 20 orang terpilih yang akan melanjutkan ceritanya untuk dijadikan buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun