Kegiatan sosial memberikan makna hidup yang lebih ber-Arti. kita bisa ketemu dengan orang banyak dengan beragam suku, bangsa, cara hidup dan bahkan pikiran yang dimiliki. Rasa-rasanya benar yang sering kita dengar: " rambut sama hitamnya, tapi isi kepala belum tentu sama". itulah kalimat yang juga sedikit menggambarkan bahwa keanekaragaman itu sangat nyata adanya di dunia ini.Â
oke, kembali ke topik, ngomong-ngomongin soal kegiatan sosial, dulu pada tahun 2022. saya bersama beberapa sobi kuliah (sebut saja namanya salma, suni, adit dan ilham) merencanakan untuk naik gunung gede. tepatnya pada bulan februari 2022. berbagai persiapanpun kami lakukan. segala perbekalan fisik, logistik, serta mental. menjelang keberangkatan minimal persiapan fisik yang kami lakukan yaitu lari, push-up, dan olahraga lainnya yang fokus membentuk kekuatan pundak, kaki dan tangan. Selain itu, persiapan logistik berupa beras, minyak goreng, sayuran, nugget dan makanan-makanan yang simple untuk dimasak. serta tidak lupa juga membawa cemilan tentunya.Â
H-1 keberangkatan kami mulai melakukan packging tas cerrier serta bahan logistik lainnya. orang-orang yang fiks ikut muncak saat itu berjumlah 9 orang. 5 orang cowo dan 4 orang cewe. singkat cerita kamipun segera berangkat menuju cianjur menuju gunung gede via putri dengan menggunakan motor. kami berangkat dari dramaga bogor di jam 12 malam, lalu sampai di bascamp sekitar sebelum subuh. sebelum paginya kami mulai nanjak, kami istirahaat terlebih dahulu dan sarapan ringan, sholat serta persiapan barang-barang yang akan dibawa keatas.Â
Tepat jam 6 pagi, kami mulai bersiap untuk naik keatas, dengan segala kondisi orang-orangnya rata-rata baru pertama kali naik gunung, khususnya cewe-cewenya juga. langsung saja saat itu doa dipandu oleh salah satu cowo, doa dan berfoto bersama merupakan suatu momen yang tidak terlupakan saat akan melakukan pendakian.Â
setelah ritual semua sudah dilakukan, kami pun mulai naik perlahan sambil menuju pos pendaftaran untuk mendaftarkan kelompok kami, biasa disebut menuju pos simaksi. kondisi jalannya saat itu benar-benar sudah mulai nanjak. saya pribadi sudah merasa pegal kaki dan pundak dan rasnaya kepala seperti nyut-nyut an, jantung berdebar kencang gak karuan. "waduh sebegininya ternyata rasanya, baru juga muali naik huhu" ujar dalam hati saya. tapi tidak mengapa, masih tahap awal biasanya memang seperti itu, jangan perlu di khawatirkan dan tetap berusaha pelan-pelan saja untuk tetap naik. alhasil dengan segala motivasi yang didapat dari semua teman-teman yang ada di tim membuat kami lebih tetap semangat lagi dan tidak putus asa hehe.Â
Belum sampai pos 1, kami beristirahat di pos bayangan gunung gede. sepotong semangka diberikan oleh salah satu tim kami dan rasanya sangat seger banget bisa makan buah di jalur pendakian. Walaupun nampaknya baik-baik saja, taipi saya pribadi sudah mulai merasa ada secercah penyesalan kenapa mau ikut mendaki wkwk. dengan segala kesulitan dan capek yang dirasa membuat hati ini sudah tidak kuat lagi dan akhirnya tertumpahkan rasa capek itu dengan tangisan dalam diam " hanya mengeluarkan air mata" tidak dengan suara, sambil hati berkata" apa sebaiknya aku cukupkan saja dan aku turun saja ya?" haha mengingat itu aku rasanya ingin tertawa.Â
Ternyata tidak sampai disitu ceritanya, pendakian tetap berlanjut menuju pos satu dan pos-pos berikutnya. Tapi dari pendakian ini sudah muncul aura pendakian yang berbeda, ya, semua orang sudah menunjukkan karakter aslinya masing-masing haha. kelompok pendakian terpecah menjadi dua tim. ada yang duluan dan ada yang tertinggal di belakang, termasuk saya yang tertinggal dibelakang bersama 3 teman saya lainnya. sisanya sudah lebih jauh perjalanananya didepan.........bersambung dulu. Ditunggu Part 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H