Dalam proses pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pastilah pembelajaran yang menyenangkan yang harus digunnakan. Sebab anak-anak usia dini tidak bisa memiliki konsentrasi yang sangat lama seperti orang dewasa. Maka dari itu pembelajaran di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah harus menggunakan permainan-permainan yang menarik. Diantaranya sebagai berikut:
- Bermain social
- Bermain seorang diri
- Bermain parallel
- Bermain asosiatif
- Bermain kooperatif
- Bermain soliter
- Bermain sebagai penonton/pengamat (onlooker)
- Bermain dengan benda
- Bermain sosio dramatik
Metode-metode tersebut memiliki tujuan dan peran yang berbeda-beda. Metode tersebut juga digunakan sesuai dengan kondisi dan apa yang akan dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran.
Pada usia 0-2 tahun kegiatan pembelajaran yang ringandapat diingat anak sepanjang masanya, seperti halnya kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Hal ini orang tua mencontohkan serta mengarahkan bagaimana kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Dalam masa ini anak sering dikenalkan macam-macam benda atau perkataan dengan mengutamakan fungsi indera anak.
Sedangkan pada usia 3-6 tahun sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran anak usia 0-2 tahun yaitu mengutamakan fungsi panca indera, menanamkan sikap loyal kepada tetangga, teman, dsb. Juga memberikan penanaman moral akhlak seperti apabila ada pengemis minta – minta ibu menyuruh anak untuk memberikan uangnya kepada pengemis.
Selain bermain, ada pula metode yang digunakan oleh pendidik pada proses pembelajaran, diantaranya adalah:
- Metode bermain
- Metode cerita
- Metode menyanyi/music
- Metode karyawisata
- Metode demontrasi
Hal hal tersebut merupakan upaya seorang guru untuk merealisasikan apa yang menjadi tujuan dari adanya Pendidikan Anak Usia Dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H