Mohon tunggu...
Kholifatur Rosyidah
Kholifatur Rosyidah Mohon Tunggu... -

Temannya Retno Ayu Ningtyas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain yang Menyenangkan

19 Juni 2014   19:28 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:07 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam proses pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pastilah pembelajaran yang menyenangkan yang harus digunnakan. Sebab anak-anak usia dini tidak bisa memiliki konsentrasi yang sangat lama seperti orang dewasa. Maka dari itu pembelajaran di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah harus menggunakan permainan-permainan yang menarik. Diantaranya sebagai berikut:


  1. Bermain social
  2. Bermain seorang diri
  3. Bermain parallel
  4. Bermain asosiatif
  5. Bermain kooperatif
  6. Bermain soliter
  7. Bermain sebagai penonton/pengamat (onlooker)
  8. Bermain dengan benda
  9. Bermain sosio dramatik

Metode-metode tersebut memiliki tujuan dan peran yang berbeda-beda. Metode tersebut juga digunakan sesuai dengan kondisi dan apa yang akan dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran.

Pada usia 0-2 tahun kegiatan pembelajaran yang ringandapat diingat anak sepanjang masanya, seperti halnya kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Hal ini orang tua mencontohkan serta mengarahkan bagaimana kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Dalam masa ini anak sering dikenalkan macam-macam benda atau perkataan dengan mengutamakan fungsi indera anak.

Sedangkan pada usia 3-6 tahun sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran anak usia 0-2 tahun yaitu mengutamakan fungsi panca indera, menanamkan sikap loyal kepada tetangga, teman, dsb. Juga memberikan penanaman moral akhlak seperti apabila ada pengemis minta – minta ibu menyuruh anak untuk memberikan uangnya kepada pengemis.

Selain bermain, ada pula metode yang digunakan oleh pendidik pada proses pembelajaran, diantaranya adalah:


  1. Metode bermain
  2. Metode cerita
  3. Metode menyanyi/music
  4. Metode karyawisata
  5. Metode demontrasi

Hal hal tersebut merupakan upaya seorang guru untuk merealisasikan apa yang menjadi tujuan dari adanya Pendidikan Anak Usia Dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun