Mohon tunggu...
Kholifatun Nisa
Kholifatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak, memasak adalah hobi yang membuat saya merasa kreatif dan bahagia, terutama pada saat mencoba resep-resep baru dan mengolah bahan makan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Sektor Pertanian dalam Mendukung Perekonomian Nasional

7 Oktober 2024   13:10 Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:22 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Penggunaan teknologi, seperti mesin pertanian dan metode pertanian modern, dapat meningkatkan hasil dan efisiensi. Modernisasi pertanian yang  meperbaiki metode pertanian akan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

  • Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Sektor Pertanian 

Kebijakan dan subsidi pemerintah memberikan dukungan melalui kebijakan seperti subsidi pupuk dan bantuan modal kepada petani. Reforma agraria dan redistribusi lahan dapat membantu petani kecil menjadi lebih produktif dan adil.

  • Tantangan dan Hambatan di Sektor Pertanian

Tantangan perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem dapat mengganggu hasil pertanian. Hambatan terhadap akses terhadap modal dan teknologi, banyak petani kecil berjuang untuk mendapatkan modal dan teknologi modern yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pertanian. Kelembagaan dan pasar rantai distribusi produk pertanian seringkali tidak efisien, sehingga petani tidak menerima harga yang adil.

  • Potensi Pengembangan Sektor Pertanian

Diversifikasi produk pertanian dan pengembangan produk pertanian yang bernilai tambah seperti sayuran dan buah-buahan organik dapat membuka peluang baru. Terdapat potensi besar peluang ekspor di pasar global untuk meningkatkan ekspor produk pertanian Indonesia ke pasar internasional.

Kontribusi sektor pertanian di negara dari tahun ke tahun persentasenya terus menurun searah dengan melanjunya perkembangan sektor industri yang terus meningkat. Sebelum tahun puluhan, persentase PDB dari sektor pertanian masih di atas 50%, pada tahun 1993 menjadi 17,88% dan pada tahun 1995 hanya mencapai 17,10%, sejak krisis ekonomi mandala Indonesia pertengahan tahun 1997 kotribusi sektor pertanian terhadap PDB cenderung meningkat, khususnya terhadap ekspor non migas. Menurut kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional merupakan dampak dari keberhasilan pembanguanan di sektor industri dan sektor -- sektor ekonomi lainnya yang pertumbuhannya cukup tinggi. Namun, meskipun kontribusi sektor pertanian terhadap PDB terus menurun, secara absolut sektor pertanian sampai sekarang masih merupakan sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja terbesar, khususnya di daerah perdesaan.

Di Indonesia sendiri majunya sektor industri pada awalnya merupakan dampak keberhasilan dalam peningkatan produksi pertanian khususnya peningkatan produkasi tanaman pagan padi pada masa PJP I. Pada masa tersebut, sektor pertanian terpaksa harus menyubsidi sektor industri karena sektor industri pada masa tersebut mesih menitikberatkan pada industri pendukung Pembangunan sektor pertanian seperti industri pupuk urea, TPS dan industri pestisida, serta alat -- alat produksi pertanian. Berakhirnya PJP I menjelang PJP II, Pembanguan sektor pertanian mulai mengembangkan sistem agribisnis melalui pengembangan agroindustri di daerah perdesaan sehingga sektor pertanian harus mampu menghasilkan bahan baku yang cukup dan kontinu. Pengenmbangan sektor industri dapat didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Peran sektor pertanian terhadap perekonomian suatu negara tercermin dari besarnya persentase kontribusi sektor pertanian terhadap PDB, tetapi dapat pula ditunjukkan oleh besarnya nilai devisa yang diperoleh dari sektor pertanian dalam periode tertentu.

Kebijakan subsidi pupuk dan benih yang telah diterapkan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir dapat menjadi contoh yang baik. Kebijakan ini membantu petani mendapatkan kebutuhan dasar pertanian dengan lebih mudah dan biaya lebih rendah, sehingga meningkatkan produtivitas. Namun dapat juga tantangan, seperti ketimpangan distribusi yang tidak merata atau penyalahgunaan bantuan, yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum sepenuhnya berhasil. Reforma agraria yang bertujuan untuk membagi tanah kepada petani kecil. Secara teori, kebijakan ini secara teori bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, namun dalam praktiknya sering terkendala masalah administrasi, konflik lahan, dan kurangnya dukungan setelah pembagian lahan.

Selain itu, kebijakan terkait pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan akses jalan di daerah pedesaan juga telah memberikan dampak positif di beberapa daerah. Misalnya saja proyek pembangunan waduk dan jaringan irigasi di Jawa Timur yang berhasil meningkatkan produksi pertanian di wilayah tersebut, atau program pembangunan jalan pedesaan yang membantu petani mengakses lebih banyak pasar dengan lebih mudah. Di sisi lain, beberapa tempat tidak mendapatkan manfaat maksimal karena infrastruktur yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan lokal atau kurang terawat.

Optimisme terhadap revitalisasi sektor pertanian melalui teknologi dan inovasi merupakan poin positif yang diangkat karena berbagai kebijakan yang mendukung modernisasi pertanian dapat menjadi solusi jangka panjang. Misalnya, program digitalisasi pertanian dan kesadaran akan penggunaan teknologi pertanian cerdas dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi dampak dari tantangan seperti perubahan iklim. Namun, keberhasilan program-program ini juga sangat bergantung pada kesediaan petani untuk menerima perubahan dan pada seberapa efektif pemerintah mengisi kesenjangan teknologi di daerah-daerah terpencil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun