Mohon tunggu...
Kholifatunnisa Assholihah
Kholifatunnisa Assholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya menyukai membaca buku, berolahraga, memasak, berjalan jalan ke tempat baru, dan sangat menyukai. menonton film film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengemukakan Tema dalam Novel "Selamat Tinggal" Karya Tere Liye

20 Juli 2024   19:25 Diperbarui: 20 Juli 2024   19:27 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kisah dalam Novel ini menyoroti ketidaksempurnaan manusia. Manusia sering melakukan kesalahan, bahkan tindakan jahat yang dapat melukai orang lain. Karakter-karakter dalam cerita mengalami konflik, kegagalan, dan kesalahan yang menggambarkan sisi gelap kehidupan. Hal ini membuat pembaca terhubung dengan realitas bahwa manusia tidaklah sempurna.

  • Perubahan dan Pertobatan

Tema perubahan dan pertobatan juga hadir dalam novel ini. Tere Liye menyampaikan pesan bahwa keberuntungan bisa datang bagi siapa pun yang mau berubah menjadi lebih baik. Melalui konflik dan perkembangan karakter, pembaca diajak untuk memahami pentingnya pertobatan dan transformasi pribadi.

  • Kendali Taqdir

Seiring dengan kehidupan yang tak selalu sesuai rencana, novel ini juga mengangkat tema kendali takdir. Manusia bisa membuat rencana, namun akhirnya Sang Pemilik Kehidupanlah yang menentukan segalanya. Hal ini memberikan pesan tentang menerima kenyataan dan berserah diri pada takdir yang telah ditentukan.

  • Perjuangan Cinta

Kehidupan sehari-hari membuat manusia sebagai makhluk sosial membuat adanya interaksi satu sama lain, menumbuhkan benih-benih rasa kasih sayang, suka, perhatian, peka terhadap sesuatu yang menjadi satu dinamakan cinta. Dari novel ini terdapat penggambaran cinta tokoh sintong kepada perempuan bernama mawar, sekaligus teman sma-nya. Walaupun sempat terpisah jarak, waktu, hingga mawar menjadi seorang janda. Rasa suka Sintong tidak pudar dimakan waktu, rasa itu masih ada ditempat yang sama, hanya untuk mawar.

  • Berbalas budi

Seiring berjalannya waktu Sintong merasa, bahwa berdagang took buku bajkan bukanlah hal yang baik, dengan persaan yang hadir tersebut membuat Sintong akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagi toko buku bajakan milik paman dengan berat hati. Karena pamannya yang membantu membiayai kuliah Sintong dengan imbalan menjaga toko buku-nya.

  • Mengejar Mimpi

Dengan terlambatnya Sintong lulus dari kuliah S1, bukan berarti ia gagal. Jalan setiap orang berbeda-beda, ga semua orang mempunyai jalan yang mulus atas impian yang sedang dikejarnya. Penuh semangat tinggi ketika Sintong menyelesaikan siding skipsinya. Hingga akhirnya ia mendapatkan beasiswa di Negara Belanda. Mengejar mimpi itu tidak mengenal umur, akan tetapi bagi siapa yang mau terus berusaha berjuang dan semaksimal mungkin ia akan mendapatkan mimpi tersbut.

  • Teruslah Berbuat Baik

Dari novel ini kita mengetahui bahwa berbuat baik ga harus melakukan hal-hal yang baik saja, akan tetapi dengan menghindari perbuatan jahat atau yang dapat merugikan orang lain termasuk dalam berbuat baik. Sebagai contoh: Ketika Sintong menemukan penulis hingga keluarganya yang tidak mendapatkan hasil dari buku yang ditulisnya akibat terjadinya banyaknya buku yang dicetak palsu atau tidak secara resmi, Sintong belum bisa membantu banyak penulis dan keluarganya tersebut untuk mendapatkan hak-hak tulisannya, akan tetapi slaah satu cara yang ia lakukan adalah menhindari membeli buku bajakan dan berhenti dari menjaga toko buku bajakan milik pamannya

  • Percaya Diri

Dalam novel ini memberikan gambaran untuk manusia agar tetap percaya diri atas kehidupan dengan taqdir yangs edang dijalani, karena dengan tampil percaya diri membuat hidup lebih mudah, jangan pernah merasa kecil selagi kita hidup tidak merugikan orang lain.

Melalui Tema tersebut, Tere Liye menghadirkan cerita yang menginspirasi, memberikan pelajaran moral, dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan dan tindakan yang dilakukan dalam perjalanan hidup.

Mari tutup masa lalu yang kelam, mari membuka halaman yang baru. Jangan ragu-ragu. Jangan cemas. Tinggalkan kebodohan dan ketidakpedulian. "Selamat tinggal" suka berbohong, "Selamat Tinggal" kecurangan, "Selamat Tinggal" sifat-sifat buruk lainnya. Novel ini memeberiakn pelajaran yang amat dalam tentang kehidupan, bahwa hidup ini bukan hanya tentang kita akan tetapi tentang memberikan manfaat kepada orang lain, menebarkan kebaikan, saling mengingatkan satu sama lain,  serta meninggalakan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Novel ini juga mengajak kita untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, melihat masa depan dengan kepala tegak. Mengikhlaskan apa yng terjaid id masa lalu, meninggal semua perbuatan buruk, dan jangan ragu untuk bangkigt dari keterpurukan.

Daftar Pusaka

  • Nurgiantoro, Burhan. (2018). Teori Prngkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.

  • Liye, Tere. (2020). Selamat Tinggal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • Mersytha, N. C. (2021). Gaya Bahasa Dalam Novel Otw Nikah Karya Asma Nadia. DIKSATRASIA, 5(1).

  • Nurmawati. (2018). Analisis Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Hujan karya Tere Liye (Pendekatan Psikologi Sastra): skripsi.

  • Cut Nyak Dhien, Sayni Nasrah , Emilda. (2022). Analisis Nilai-Nilai Edukatif dalam Novel Selamat Tinggal Tere LIye. KANDE: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

  • Elok Farihah, Raras Hafiidha Sari. (2022). Analisis Nilai Moral Perjuangan Tokoh Sintong Merdeka dari Buku Bajakan dalam Novel Selamat Tinggal karya Tere Liye (Pendekatan Pragmatik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun