Mohon tunggu...
Kholifatul Mahdwi
Kholifatul Mahdwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

aku memiliki hobi mendengarkan musik dan aku sangat introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Identitas dan Pola Pikir Generasi Z: Dampak Media Sosial dalam Era Digital

25 Juni 2024   22:11 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an, telah tumbuh dalam era di mana media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dampak media sosial terhadap identitas dan pola pikir Generasi Z sangat signifikan, menciptakan transformasi dalam cara mereka memandang diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan memahami dunia di sekitar mereka.

Salah satu dampak utama media sosial terhadap identitas Generasi Z adalah dalam pembentukan citra diri. Melalui platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, Generasi Z dapat dengan bebas mengekspresikan diri, menampilkan minat, bakat, dan pandangan mereka kepada dunia. Hal ini dapat memengaruhi cara mereka membangun identitas pribadi, dengan menempatkan nilai pada citra dan eksistensi online.

Selain itu, media sosial juga memengaruhi pola pikir Generasi Z dalam hal persepsi terhadap isu-isu sosial dan politik. Mereka memiliki akses luas terhadap informasi, opini, dan sudut pandang dari berbagai sumber, yang dapat membentuk cara mereka memahami dan merespons isu-isu kontemporer. Namun, seringkali informasi yang disajikan di media sosial bersifat selektif dan cenderung menguatkan bias yang sudah ada, yang dapat memengaruhi pola pikir mereka.

Di sisi lain, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat memberikan tekanan pada identitas dan pola pikir Generasi Z. Standar kecantikan, gaya hidup yang ideal, dan tren-tren di media sosial seringkali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis, yang dapat memengaruhi harga diri dan kepercayaan diri mereka.

Dengan demikian, peran media sosial dalam membentuk identitas dan pola pikir Generasi Z sangat kompleks. Sementara media sosial memberikan kebebasan berekspresi dan akses informasi yang luas, hal ini juga dapat membawa dampak negatif pada identitas dan pola pikir mereka. Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z dan orang tua mereka untuk memahami secara kritis peran media sosial dalam kehidupan mereka, serta untuk mengembangkan kemampuan menyaring informasi dan mempertahankan identitas yang sehat dalam era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun