Tanpa tersadar kami sudah sampai di tujuan, kami turun dari angkot dan mulai memasuki tempat makan tersebut. Selang beberapa menit kita memesan, makanan sudah sampai. Mereka sangat ceria dan terus mengucapkan terima kasih jadi aku berkata "udah yaa sama-sama, kalian pasti lapar jadi cepat dimakan okee" senyum terus terlihat dari pipi kita bertiga. Rasanya setelah sekian lama aku merasakan perasaan senang ini. Berkumpul dengan mereka sudah membuatku melupakan masalah yang ada.
"Kak ini pengganti uang tadi, terima kasih sudah mengajak kita kesini" aku yang terkejut langsung menjawab "enggak perlu diganti dek, anggap aja tadi kakak traktir kalian karena kakak udah bekerja". Kami memutuskan jalan kaki untuk pulang karena mereka ingin merasakan suasana jalan yang tenang ketika malam hari, ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba Arya yaa namanya Arya kakak dari gadis ceria itu mengeluarkan suara.
"Kami berdua sudah 3 tahun berjualan koran, karena kami ditinggal oleh orang tua kami. Kami tidak tahu kenapa kami ditinggal kami hanya tahu mereka kerja di tempat yang jauh tapi tak pernah mengunjungi kami". Aku yang terkejut akan cerita itu langsung memeluk mereka "hei kalian itu anak yang baik dan cerdas jadi enggak usah ingat-ingat lagi masa lalu kalian. Kalian udah berjuang sejauh ini jadi kalian anak yang hebat. Mungkin ibu sama ayah kalian memang bekerja dan mereka sibuk, mereka pasti mengkhawatirkan kalian jadi jangan sedih lagi oke".
Setelah kejadian semalan aku tidak bisa tidur karena merasa kasihan sama mereka, mulai berpikir apakah aku mengajak mereka tinggal bersama atau mencoba mencari panti asuhan yang baik untuk mereka. Semua keputusan yang di ambil pasti memiliki resiko, ditengah-tengah kepusingan akan pikiranku sendiri tiba-tiba handphone ku berdering dan aku langsung mengangkatnya "halo, selamat kamu naik jabatan. Sekarang kamu akan bekerja di kantor pusat untuk menjadi sekretaris" kata orang dari seberang telepon.Â
Aku yang mendengarnya sangat terkejut dan langsung menampar pipiku sendiri (sakit banget rasanya), aku berguman sendiri seakan ini bohongan. "Halo, bagaimana jika menyetujui silahkan datang ke kantor pusat" suara terdengar dari seberang telepon, aku terkejut dan menjawab "Pak apakah saya punya salah sehingga dihukum", "kamu tidak punya salah, jika tidak percaya datanglah ke kantor". Mendengar perkataan itu aku menyudahi keterkejutanku dan mulai bersiap-siap.
Sesampainya di kantor aku langsung disuruh masuk, disana aku melihat beberapa orang yang terlihat rapi. Aku benar-benar terkejut, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Sungguh seakan seperti mimpi. Pundakku ditepuk oleh seseorang dan berkata "selamat bergabung di perusahaan kami". Aku terkejut saat melihatnya, seperti orang yang tidak asing, ah iya aku ingat dia laki-laki tampan yang membeli koran tiga hari lalu.Â
Aku menjabat tangannya sedikit kikuk tapi aku senang. Setelah penanda tanganan kontrak, aku ke toko makanan dan membelikan makanan untuk Arya dan gadis ceria. "Ini makanan untuk kalian berdua karena hari ini kakak sangat senang" kataku tanpa menyadari ada satu orang lagi disana.
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H