Sejak komunikasi bulan ke-4 itu. Â saya banyak menyadari pentingnya kesehatan mental dan jiwa. tanpa sebab mengenal orang yang sebenarnya saya belum tahu dari awal. Saya memulai komunikasi. atas niat mencari informasi dan kepentingan pribadi. ya, namanya juga mahasiswi tingkat akhir. terkadang suka ovt, apalagi kalau ketemu mata kuliah yang kurang diminati
Lanjut dari komunikasi yang arahnya sendiri ngga tahu kemana,
Kuputuskan memilih mengikuti, seperti aliran air sungai tanpa nakhoda. Sama seperti hidup. Terkadang perlu penerimaan.Â
Tibalah di waktu yang mengharuskan kami bertemu. Awalnya saya enggan dan merasa takut jika sikap saya membuatnya takut. Tapi sejujurnya, setelah pertemuan itu. Saya tidak tahu, kesan apa yang ia berikan terhadap saya. hufttt
Lumrah memang, tapi yasudahlah
Semua itu butuh penerimaan. Semua ada waktunya. Karna takdir tidak akan meninggalkan jejak melainkan meninggalkan keberkahan bagi yang bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H