1. Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi pondasi setiap langkah Pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan. Nilai nilai dalam Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan paradigma pendidikan untuk melestarikan keanekaragaman suku, ras, budayam dan agama. Penerapan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia tertuang dalam pendidikan abad ke 21 dengan program P5 (Profil Pelajar Pancasila).
Dalam menerapkannya tentu ada tantangan dan kesulitan yang ditemui di dalam prosesnya. Salah satu tantangannya adalah dampak dari globalisasi (kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi) yang semakin pesat membuat nilai nilai budaya luhur bangsa dan nilai nilai Pancasila menjadi terkikis. Hal ini terjadi karena adanya budaya asing dan kemajuan dari teknologi yang dapat melunturkan karakteristik pada peserta didik yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Misalnya dalam bersikap sopan santun kepada siapapun, menghargai orang lain, menghormati perbedaan, tolong menolong, bergotong royong, dll. Tantangan lainnya, kurangnya perhatian orang tua dalam pendidikan anak, pengaruh lingkungan pergaulan.
2. Pengamalan nilai nilai Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dapat diterapkan dalam sekolah melalui program profil pelajar pancasila di kurikulum merdeka yang diwujudkan dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad 21. Profil pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila.
a)Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Penerapan 5 s (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
- Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
- Membiasakan peserta didik untuk beribadah sesuai dengan agama masing masing
- Memiliki sikap toleransi
- Saling menghormati (antar teman dan kepada guru)
b) Berkebhinekaan global
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Mengkolaborasikan pembelajaran dengan memasukkan kearifan lokal
- Menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu daerah
- Memperingati hari besae Nasional, misalnya bisa juga dengan memakai baju adat di hari tertentu
c) Bergotong royong
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan berdiskusi kelompok
- Melakukan kegiatan jumat bersih
- Adanya kegiatan piket kelas
d) Mandiri
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Pemberian tugas mandiri pada setiap peserta didik
- Sekolah memberikan wadah untuk mengasah kemandirian peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler / organisasi
e) Bernalar kritis
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik yang mengasah kemampuan berpikir kritis
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan pembelajaran yang menekankan pemikiran kritis
- Adanya soal HOTS untuk meningkatkan berpikir kritis peserta didik
f) Kreatif
Dapat diwujudkan dengan kegiatan berikut:
- Guru memberikan tugas yang dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik
- Peserta didik dapat menciptakan karya berdasarkan pemahaman mereka berhubungan dengan pembelajaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H