"Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai di kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada dirinya, sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil, lalu kebun itu diserang angin yang berputar kencang yang di dalamnya ada api, maka terbakarlah kebun itu. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya."_
Dalam ayat tersebut, Allah menggambarkan sebuah bencana yang sangat mirip dengan tornado api. "Angin yang berputar kencang yang di dalamnya ada api" ( ) menghancurkan kebun hingga habis tak bersisa. Dalam tafsir Ibnu Katsir, istilah ( )Â dijelaskan sebagai angin yang berputar dan membawa kehancuran.
Imam Al-Qurthubi dan Imam At-Thabari juga memberikan penjelasan serupa. Keduanya  menyatakan bahwa ayat tersebut menggambarkan pusaran angin dengan karakteristik yang destruktif, yang kini kita kenal sebagai tornado api.
Deskripsi angin Tornado Api yang dikatakan dalam Al-Qur'an tentang fenomena ini menggambarkan betapa akuratnya gambaran tersebut. Meskipun fenomena tornado api baru dipahami oleh ilmu pengetahuan modern pada abad ke-21. Fakta bahwa fenomena tersebut disebutkan dalam kitab suci yang diturunkan lebih dari 1.400 tahun yang lalu memberikan keajaiban tersendiri dalam memahami kedalaman ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur'an.
Tornado api yang muncul di tengah kebakaran besar di California, seperti yang kita saksikan hari ini, merupakan peringatan keras akan dampak dari perubahan iklim dan pentingnya menjaga kelestarian alam. Fenomena ini, yang memperburuk kebakaran dan menyebabkan kehancuran lebih luas, juga menyiratkan pesan simbolis yang lebih dalam. Alam yang kita hancurkan melalui perilaku tidak bertanggung jawab dapat mendatangkan bencana yang tidak hanya merugikan diri kita sendiri, tetapi juga memperburuk ketidakstabilan lingkungan.
Dengan memerhatikan fenomena tornado api yang tercatat dalam Al-Qur'an, kita diajak untuk merenungkan berbagai kehancuran yang terjadi di dunia ini, baik dalam bentuk fisik seperti kebakaran hutan di California, maupun dalam arti simbolis yang mengingatkan kita akan bahaya yang muncul akibat kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian bumi. Hal ini juga mengingatkan kita untuk menjauhi kesombongan serta ketidakadilan terhadap sesama makhluk. Tuhan yang Maha Adil selalu mendengarkan doa hamba-Nya yang terzalimi dan akan membalas segala bentuk ketzaliman dengan keadilan-Nya. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI