Presiden menyatakan bahwa dirinya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming telah bersumpah di hadapan Tuhan untuk menegakkan UUD 1945. Oleh karena itu, ia tidak akan ragu bertindak tegas terhadap berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh para pembantunya di pemerintahan. Ia juga memperingatkan kader Partai Gerindra agar tidak terlibat dalam kejahatan korupsi, dalam berbagai modusnya. Prabowo menegaskan, "Jika Anda mengkhianati rakyat, saya akan menjadi orang pertama yang mengambil tindakan terhadap Anda."
Pesan Tegas Menteri Agama
Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, menyampaikan pesan antikorupsi yang kuat dalam acara "Integrity Festival".  Imam Masjid Istiqlal ini  menekankan bahwa korupsi dapat menghancurkan fondasi negara. Salah satu praktik yang disorot adalah permintaan amplop antara pejabat di lingkungan Kementerian Agama. Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan korupsi yang tidak dapat ditoleransi.
Dengan tegas, ia menyatakan bahwa "darah dari korupsi hanya bisa dicuci oleh api neraka." Sebagai Rektor PTIQ terlama, Prof. Nasaruddin juga mengingatkan pentingnya integritas dan kejujuran dalam menjalankan tugas, serta menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah kewajiban moral bagi seluruh masyarakat.
Good Will untuk Membangun Good Governance
Pidato-pidato presiden Prabowo dan Menag  tersebut mencerminkan niat baik dari pemerintahan saat ini untuk membangun tata kelola pemerintahan yang bersih (good governance). Langkah awalnya adalah meminta komitmen moral dari para pejabat untuk tidak korupsi. Pendekatan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemimpin dan bawahan untuk menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel.
Tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan korupsi menjadi sangat penting dan mendesak. Sejumlah pengamat menyatakan bahwa maraknya korupsi di Indonesia disebabkan oleh ringannya hukuman bagi pelaku, termasuk pemberian remisi yang tidak memberikan efek jera. Penyair Taufiq Ismail pernah mengungkapkan, "Di KSA koruptor dipotong tangannya, di Cina koruptor dipotong lehernya. Di Indonesia, koruptor dipotong masa tahanannya."
Dalam konteks ini, pesan Presiden dan Menteri Agama mengingatkan bahwa korupsi adalah pengkhianatan terhadap rakyat dan amanah. Ketegasan pemerintah dalam menindak pelaku korupsi menjadi langkah penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan membangun sistem pemerintahan yang adil.
Â
Integritas sebagai Pilar Utama
Dalam menghadapi tantangan besar pemberantasan korupsi, baik Presiden Prabowo maupun Menteri Agama dinilai ingin menunjukkan konsistensi dalam menjadikan integritas sebagai nilai utama pemerintahan. Peringatan bahwa "darah dari korupsi hanya bisa dicuci oleh api neraka" memberikan pesan moral mendalam bahwa korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga dosa besar yang merugikan rakyat.