Â
Pentingnya Memahami Sejarah
Pentingnya seorang pemimpin memiliki pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap sejarah bangsanya sungguh merupakan keniscayaan. Sejarah bukan hanya sekadar catatan masa lalu, tetapi juga fondasi dari identitas nasional, panduan untuk masa kini, dan petunjuk untuk merancang masa depan yang lebih baik. Bagi seorang pemimpin, pemahaman yang mendalam tentang sejarah bangsa merupakan elemen kunci dalam mengambil keputusan yang bijak, menciptakan kebijakan yang relevan, dan menjaga persatuan serta integritas nasional.
Sejarah juga merupakan cerminan identitas dan jati diri sebuah bangsa. Seorang pemimpin yang memahami sejarah bangsanya akan lebih mampu mengenali akar budaya, nilai-nilai, dan tradisi yang membentuk karakter bangsa. Ini penting dalam membangun kebijakan yang tidak hanya sesuai dengan kondisi saat ini, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Tanpa pemahaman sejarah, seorang pemimpin mungkin akan kesulitan dalam mempertahankan dan memperkuat identitas nasional di tengah tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang cepat.
Keberadaan bangunan bersejarah, monumen, tradisi, dan cerita-cerita masa lalu adalah bagian penting dari warisan bangsa. Seorang pemimpin yang memahami sejarah akan lebih peka dalam merawat dan menjaga warisan ini sebagai simbol kebanggaan nasional. Ini juga termasuk menghargai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah memberikan segalanya demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Pemimpin yang memahami sejarah akan berupaya menjaga warisan ini agar tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.
Selain itu, sejarah memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat dijadikan panduan dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin yang memiliki pemahaman sejarah akan mampu menghindari kesalahan-kesalahan masa lalu dan mengambil langkah-langkah yang lebih bijak untuk masa depan. Sebagai contoh, banyak negara telah belajar dari konflik masa lalu dan menerapkan kebijakan yang lebih inklusif dan toleran demi menjaga perdamaian dan stabilitas.
Seorang pemimpin yang tidak memahami sejarah cenderung mengulangi kesalahan yang sama, yang dapat merugikan bangsa. Selain itu seorang pemimpin tanpa pemahaman sejarah adalah seperti nahkoda kapal yang berlayar tanpa peta.
Sebagai seorang presiden yang akan segera meninggalkan tampuk kekuasaannya, alangkah bijak dan terpujinya jika Jokowi memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan bijak atas pernyataanya  mengenai Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor sebagai sesuatu yang "berbau kolonial."
Pernyataan tersebut, jika tidak dijelaskan dengan baik, dapat memunculkan berbagai interpretasi yang berpotensi memicu perdebatan dan salah paham di kalangan masyarakat. Terlebih jika nanti ada pihak-pihak yang memperbandingkanya dengan istana negara baru  di IKN yang dianggap aroma perkeliruanya dirasakan amat sangat menyengat***