Dalam ayat yang lain,
"Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman), "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia." Lalu, berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman, "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-An'am: 128)
Dari ayat tersebut, jin dan manusia dapat saling memberi kesenangan (manfaat). Jin menyenangkan manusia, maksudnya ia dapat membantu menjaga dan memenuhi keperluan manusia.
Sebaliknya, manusia menyenangkan jin, maksudnya manusia akan tunduk terhadap persyaratan, bahkan penghambaan kepada jin agar terpenuhi hajatnya. Itulah kesesatan yang menyebabkan mereka masuk ke dalam neraka."
Rasulullah SAW yg merupakan suri teladan kita tdk ada satu pun yg meriwayatkan beliau memiliki 'khodam' dari jenis jin. Begitu jg para sahabat, tabi'in, tabiu tabi'in serta para ulama generasi selanjutnya. Oleh karena itu tdk sepatutnya seorang muslim berupaya memilikinya.
Dalam sejarah memang ada seorang nabi yg oleh Allah SWT diberikan mukjizat bisa menguasai dan memerintahkan jenis bangsa jin, selain bangsa jg bangsa hewan. Yakni Nabi Sulaiman AS. Tapi itu hal yg kasuistik dan untuk menunjukkan kemahabesaran dan kekuasaan Allah yg maha berkehendak atas seluruh makhluknya.*
Allahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H