Terjadinya pemahaman yang keliru dalam masyarakat ramai terhadap kedua istilah tersebut tentunya tidak boleh dibiarkan. Sebaliknya harus segera diluruskan. Kesalahkaprahan pemahaman antara 'healing'Â dan 'refreshing' di masyarakat dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Misalnya, Ketika masyarakat beranggapan bahwa 'healing' hanya sebatas 'refreshing', mereka cenderung tidak akan menangani masalah kesehatan yang lebih serius secara komprehensif. Padahal 'healing' membutuhkan pendekatan medis yang lebih sistematis dan professional.
Dampak berikutnya, masyarakat mungkin akan menunda atau mengabaikan untuk mencari perawatan medis atau terapi yang dibutuhkan karena menganggap bahwa 'refreshing' saja sudah cukup untuk mengatasi masalah. Padahal jika tidak dilakukan penanganan yang tepat, masalah kesehatan yang serius, baik fisik maupun mental, dapat semakin memburuk dan sulit untuk disembuhkan. Kemudian dampak buruk secara psikologis dan emosional akibat kegagalan dalam memahami konsep 'healing' yang benar dapat menimbulkan perasaan frustrasi, kekecewaan, dan bahkan keputusasaan pada penderita, yang memperburuk kondisi kesehatannya.
Untuk mengatasi dampak negatif ini, diperlukan upaya edukasi dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang perbedaan antara 'healing' dan 'refreshing', serta pentingnya mencari bantuan profesional dalam menangani masalah kesehatan yang serius. Jangan seperti "kisah fiktif" tokoh Joni  di bawah ini.
Sudah jelas secara psikologis Joni didiagnosis stress berat gegara kalah sebagai Caleg dalam kontestasi Pileg tempo hari. Akan tetapi, karena pihak keluarganya menganggap anjuran agar Joni  melakukan 'healing' dan itu  dimaknai sama dengan 'refreshing',  akhirnya diajaklah Joni ke pantai Pangandaran.Â
Di sana caleg nomor urut 10 dari Partai Gundal-Gandul ini bukanya menjadi lebih tenang. Sebaliknya dia suka sekali mendatangi kerumunan para pengunjung di tepi Pantai, lantas berpidato berapi-api agar orang-orang tersebut memilih dirinya. Karena dalam pikiranya, kerumunan orang-orang tersebut laiknya para masa bayaran saat dia kampanye. Karuan saja para pengunjung dibuatnya ketakutan dan bubar jalan. Hadeuh.... *** Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI