Saat ini terjadi salah kaprah yang memfosil dalam pemaknaan tahniah (ucapan selamat) Idul Fitri pada masyarakat kita. Yakni "minal aa'idin wal faa'izin" ( ) yang seolah-olah dimaknai sebagai  "Mohon maaf lahir dan batin". Secara kebahasaan redaksi seperti itu tentu saja tidak tepat, karena maknanya telah begeser jauh.  Selain itu konteksnya juga  menjadi jauh berbeda. Yang semula ujung dari suatu doa yang isinya sangat  luar biasa menjadi sekedar permintaan maaf saja.  Berikut penjelasanya.
Kata 'LAHIR' berasal dari  bahasa Arab  'dhohir' yang artinya 'di luar', 'tampak' atau 'kelihatan'.  Sedangkan kata 'BATIN'  berasal dari kata 'bhatin' yang artinya 'di dalam ', 'tersembunyi' atau 'tidak tampak'.  Jadi meminta maaf  lahir dan batin artinya meminta maaf atas kesalahan yang tampak dan yang tidak tampak. Benarkah? Â
Dalam Bahasa Inggris ada konsep 'error' (kesalahan yang mungkin karena disengaja?) dan 'mistake'Â kesalahan karena tidak disengaja. Dalam Bahasa Arab yang kemudian diadopsi dalam Bahasa Indonesia kesalahan yang tidak disengaja itu menjadi 'khilaf' atau 'kekhilafan'.
Mungkin akan lebih tepat jika  memang kita berniat menyampaiakan permohonan maaf redaksinya "Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan". Dalam diksi 'kesalahan' boleh jadi terkandung kesalahan yang mungkin disengaja. Sedangkan 'kekhilafan' terkandung kesalahan yang tidak disengaja.
Selanjutnya, kalimat 'minal aa'idiin wal faa'izin' mengandung arti  "(semoga menjadi)  orang-orang yang aa'idiin  (berbahagia) dan faa'idzin (beroleh kemenangan)". Dan kalimat tersebut  sebenarnya merupakan ujung dari suatu doa yang mendahuluinya, yang merupakan sebab dari kalimat ini.Â
Doa dimaksud berbunyi: "Taqobballalahu minna waminkum, syiyamana wasyiyamakum". Artinya, "Semoga Allah mengabulkan (ibadah) kami dan ibadah kalian,  juga puasa kami dan puasa Ramadan kalian" Dengan demikian sesungguhnya kalimat  'minal aa'idiin wal faa'izin' tidak ada hubungannya dengan permohonan maaf-memaafkan di hari raya Idul Fitri.
Â
Supaya dari tinjauan kebahasaan benar  sebaiknya redaksi tahniah Idul Fitri tahun ini sebagai berikut:
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI TAHUN 1445 HIJRIAH
"Taqobbalallohu Minna wa Minkum. Minal aa'idin wal faa'iziin"Â
Semoga Allah menerima ibadah Ramadan dan amal kebaikan kita, serta menjadikan kita  orang-orang yang kembali dan mendapatkan kemenangan.
Mohon maaf  atas segala kesalahan dan kekhilafan
Â
Jika ingin versi panjang tahniah Idul Fitri ini kita dapat menggunakan redaksi sebagai berikut:Â
  Â
 "Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair".Â
Artinya: "Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan kalian. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kita  senantiasa dalam kebaikan."
Allahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H