Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Marhaban Ramadan: Mari Bermuhasabah dan Tentukan Ancangan

13 Maret 2024   10:48 Diperbarui: 13 Maret 2024   10:59 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkat kemurahan dan kasih sayang Allah SWT, tahun ini kita sekali lagi dipertemukan dengan bulan Ramadan. Seiring kehadiran bulan penuh berkah ini, mari kita renungkan betapa banyak orang-orang terdekat di sekitar kita yang telah berpulang ke Rahmatullah sebelum Ramadan tiba. Saudara, kerabat, handai taulan, tetangga, dan teman sejawat, mereka juga tentu mengharapkan kehadiran bulan mulia ini, namun jatah hidup mereka di dunia telah selesai. Bagi mereka, Kembali bisa menikmati Ramadan hanyalah angan-angan semata.

Ada sebuah pertanyaan yang baik kita renungkan: pada usia kita saat ini sudah seberapa kali  kita dipertemukan dengan bulan Ramadan ? Jika usia kita saat ini 30 tahun dan kita telah memulai ibadah Ramadan sejak usia 9 tahun, maka berarti kita telah mengalami 21 Ramadan. Semakin tinggi usia kita, semakin panjang pula pengalaman ibadah Ramadan yang kita miliki.

Pernahkah kita mencoba bermusahabah, merenungkan pengalaman beribadah selama waktu yang begitu panjang itu? Bagaimana grafiknya? Apakah perjalanan ibadah kita terus menanjak ke arah yang lebih baik, atau justru sebaliknya? Sejauh mana ramadan demi ramadan yang sudah kita lalui itu telah menghantarkan kita kepada tujuan berpuasa yakni menjadi insan-insan yang bertaqwa? Ini adalah pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri sendiri, karena nurani kita masing-masing pasti akan jujur menjawabnya.

Imam Ali RA pernah mengatakan bahwa orang yang rugi adalah mereka yang hari ini amalannya sama dengan hari kemarin, dan orang yang celaka jika amalannya lebih buruk dari sebelumnya. Sebaliknya, orang yang beruntung adalah mereka yang amalannya lebih baik dari hari sebelumnya. Petuah ini sangat layak untuk menjadi pedoman kita dalam menghadapi Ramadan kali ini.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan pesan yang sangat menggugah hati: "Sungguh merugi dan celaka seseorang yang dipertemukan dengan Ramadan, tapi tidak membuat dosa-dosa yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT." (HR. Ahmad)

Hadis ini menjadi pengingat bagi kita bahwa Ramadan bukanlah sekadar tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperbaiki diri, membersihkan hati, dan memperdalam ibadah kita. Mari manfaatkan kesempatan yang diberikan Allah dalam bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya.

Dengan merenungkan  pengalaman ibadah Ramadan kita selama ini, kita bisa menetapkan ancangan atau  target-target yang ingin kita capai dalam bulan suci ini. Mulailah dengan langkah kecil dan realistis, seperti:

  1. Meningkatkan Kualitas Shalat: Berusaha untuk lebih khusyuk dan khushu' dalam setiap rakaat shalat kita, serta menunaikan shalat sunnah secara rutin.
  2. Memperdalam Bacaan Al-Qur'an: Menetapkan target jumlah juz atau halaman Al-Qur'an yang ingin kita baca setiap hari, sambil memahami maknanya.
  3. Berbagi dengan Sesama: Menjadwalkan waktu untuk berbagi, baik berupa sedekah, berbagi makanan berbuka, atau membantu mereka yang membutuhkan.
  4. Menjaga Lidah dari Perbuatan Buruk: Berkomitmen untuk tidak terlibat dalam ghibah, fitnah, atau perkataan yang buruk.
  5. Memperdalam Dzikir dan Doa: Menetapkan waktu khusus untuk berdzikir dan berdoa setiap hari, serta memperdalam makna doa-doa yang kita ucapkan.
  6. Meningkatkan Kualitas Hubungan Sosial: Berusaha memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan tetangga, serta menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dengan menetapkan ancangan  tersebut, kita bisa lebih fokus dan terarah dalam menjalani Ramadan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang kontinu walau sedikit." Maka, mari berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan suci ini.

Ramadan bukanlah sekadar tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang introspeksi, perbaikan, dan kualitas ibadah yang lebih baik. Semoga Ramadan kali ini membawa berkah, maghfirah, dan keberkahan bagi kita semua. Mari manfaatkan setiap momen dalam bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Selamat menjalankan ibadah puasa, selamat bermusahabah, dan tetap semangat mengejar kebaikan!**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun