Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Lebih Layak Dijuluki 'Omon-Omon'?

8 Januari 2024   15:29 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:12 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[FULL] Viral Prabowo Ngegas Bilang 'Omon-Omon' Jawab Serangan Anies & Ganjar (youtube.com)  

Pentingnya transparansi dan kredibilitas dalam berbicara di tingkat nasional tidak dapat diabaikan. Dalam situasi seperti ini, publik dapat merasa kecewa jika pemimpin mereka tidak memberikan jawaban yang memadai atau terlalu mengandalkan retorika kosong. Sebagai pemimpin, tanggung jawab untuk memberikan penjelasan konkret dan transparan adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

Dengan demikian, dalam perdebatan politik, penting bagi pemimpin untuk menghindari penggunaan istilah yang sekadar bersifat merendahkan tanpa didukung oleh data dan fakta yang solid. Hal ini akan membantu menciptakan ruang diskusi yang lebih berkualitas dan mendukung perkembangan politik yang positif. Kontroversi 'omon-omon' dalam Debat Ketiga Pilpres 2024 menjadi cerminan dinamika politik Indonesia yang terus berkembang.

Jadi jika dikembalikan kepada judul artikel ini, siapakah yang layak dijuluki 'omon-omon'? Pembaca sudah mengetahui jawabannya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun