Dalam dunia politik yang semakin dinamis dan penuh persaingan, kita seringkali menemukan  tokoh politik yang menggunakan strategi komunikasi 'mahiwal' alias menyebal dari kelumrahan, hanya untuk sekedar mendapatkan dukungan masyarakat.Â
Salah satu strategi komunikasi dimaksud adalah "joget gemoy" yang dilakukan oleh Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.Â
Sejumlah pihak menilai "joget gemoy" ala Prabowo sebagai tindakan yang menyegarkan dan menggemaskan. Pihak lain menilainya sebagai prilaku  narsis lagi  memalukan.Â
"Joget gemoy" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan joget yang dianggap menggemaskan, ceria, atau menyenangkan. Dalam konteks politik Indonesia, istilah ini dinisbatkan kepada Prabowo Subianto yang merupakan Capres dari KIM.Â
Prabowo Subianto terkenal karena doyan sekali  melakukan gerakan joget yang dianggap lucu dan menggemaskan dalam beberapa kesempatan, baik pada kegiatan yang bersifat informal maupun formal.Â
Misalnya saat bertemu dengan relawannya, tanpa sungkan Prabowo berujar "Daripada mendengarkan pidato saya, lebih baik kita joget" sambil menggerakan tubuhnya. Hal serupa juga ia lakukan dalam berbagai safari kampanyenya di sejumlah tempat.
Istilah "gemoy" sendiri merupakan ragam gaul bahasa Indonesia yang memiliki arti kurang lebih "menggemaskan' atau 'lucu'. Joget gemoy Prabowo menjadi sorotan karena dinilai dapat menciptakan citra yang berbeda dari kesan serius dan kaku yang seringkali terkait dengan tokoh-tokoh politik.Â
Ya, pada dasarnya joget gemoy adalah ekspresi fisik yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih ceria dan mendekatkan tokoh politik dengan masyarakat. Strategi joget gemoy ini juga  dianggap ampuh dalam 'menyulap' sosok Prabowo yang selama ini dianggap kaku dan bergaya militeristik.Â
Oleh karena itu tidak heran jika kemudian oleh tim pemenangan KIM "joget gemoy" dijadikan ikon resmi kampanye pasangan Capres-cawapres nomor 2 ini.
Aspek Positif 'Joget Gemoy'
Strategi komunikasi politik  "joget gemoy" dinilai dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan keterlibatan emosional antara Prabowo Subianto dan pemilihnya.Â