Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menafsir Bahasa Tubuh Para Capres Saat Bertemu Jokowi

5 Desember 2023   08:30 Diperbarui: 5 Desember 2023   08:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dari foto-foto yang dipublikasikan sejumlah media, terlihat ketiga capres menggunakan gerakan tangan yang berbeda-beda saat bersalaman dengan Jokowi. Gerakan tangan ini menunjukkan sikap, perasaan, atau niat mereka kepada Jokowi. Gerakan tangan Prabowo terlihat penuh pegangan saat bersalaman dengan Jokowi. Gerakan tangan ini bias jadi ingin menunjukkan kewibawaan, kesetaraan, dan kesamaan dengan Jokowi sebagai politisi yang juga merasa telah senior .

Gerakan tangan Ganjar lembut dan sedikit melepaskan pegangan saat bersalaman dengan Jokowi. Gerakan tangan ini menunjukkan keramahan, kesopanan, terhadap Jokowi sebagai pemimpin. Ganjar juga terlihat sering menggunakan gestur tangan saat berbicara atau mendengarkan, mungkin karena ingin menunjukkan keterlibatan atau penekanan kedekatan dengan Jokowi. Sedangkan gerakan tangan Anies terlihat ringan dan hanya menyentuh ujung jari saat bersalaman dengan Jokowi. Gerakan tangan ini bias ditafsirkan menunjukkan kesiapan dan kepatuhan kepada Jokowi sebagai pemimpin.

Dari gerakan tangan para capres tersebut, boleh jadi persepsi publik terhadap mereka: Prabowo dianggap sebagai capres yang berani dan tegas, tetapi juga kasar dan mendominasi; Ganjar dianggap capres yang ramah dan sopan, tetapi juga lemah.Sedangkan Anies dianggap capres yang siap dan patuh, tetapi juga egaliter.

Postur Tubuh

Dari pengamatan foto-foto yang beredar terlihat bahwa ketiga capres memiliki postur tubuh yang berbeda-beda saat duduk bersama Jokowi. Prabowo terlihat duduk tegak dengan punggung lurus dan kaki bersilang di lutut saat duduk bersama Jokowi. Postur tubuh ini bias dimaknai mencerminkan kewaspadaan, kesiapan, dan kesiapan untuk berkomunikasi dengan Jokowi. Prabowo juga terlihat lebih sering memajukan kepala atau tubuhnya ke arah Jokowi. Hal ini mungkin karena ia ingin menunjukkan dominasi atau kesetaraan dengan Jokowi.

Ganjar terlihat duduk santai dengan punggung bengkok dan kaki menyentuh lantai saat duduk bersama Jokowi. Ganjar juga terlihat lebih sering memiringkan kepala atau tubuhnya ke arah Jokowi Postur tubuh ini bias bermakna mencerminkan ketenangan, kenyamanan, dan sikap ingin menunjukkan keakraban atau kepercayaan dengan Jokowi sebagai seniornya di PDIP.

Anies terlihat duduk membungkuk dengan punggung bengkok dan kaki bersilang di pergelangan kaki saat duduk bersama Jokowi. Anies juga terlihat lebih sering memiringkan kepala atau tubuhnya ke arah Prabowo atau Ganjar. Sikap tersebut bias dimaknai menunjukkan kesamaan atau kebersamaan dengan para Capres serta kebebasan Anies dalam berinteraksi dengan Jokowi.

Dari postur tubuh para capres tersebut boleh jadi persepsi publik terhadap mereka: Prabowo dianggap sebagai capres yang waspada dan siap, tetapi juga kaku dan defensive; Ganjar dianggap sebagai capres yang tenang dan nyaman, tetapi juga rendah dan pasif; sedangkan Anies sebagai capres yang tidak santai dan fleksibel serta tanpa beban saat bertemu dengan Capres lain maupun Jokowi.

Dari analisis bahasa tubuh para capres saat bertemu makan siang dengan Jokowi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada capres yang memiliki bahasa tubuh yang lebih baik dari yang lain secara mutlak. Setiap capres memiliki kelebihan dan kekurangan dalam bahasa tubuhnya. Yang penting adalah bagaimana capres dapat menyesuaikan bahasa tubuhnya dengan pesan verbal, karakter, visi, misi, situasi, dan konteks komunikasi yang tepat. Dengan demikian, capres dapat meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya di mata publik.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun