Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Meluruskan Istilah "Dinasti Politik" dan "Drama Politik"

3 Desember 2023   14:06 Diperbarui: 3 Desember 2023   14:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Modus lainnya,  yakni dengan melakukan kontrol terhadap institusi-institusi penting pemerintahan. Dinasti politik cenderung mengontrol lembaga-lembaga kunci dalam negara, seperti militer, polisi, dan media, untuk memastikan kelangsungan kekuasaan dan mendukung keluarga tersebut. Kemudian, melakukan manipulasi sistem politik melalui perundangan atau kebijakan. Modus lain yakni dengan melakukan kontrol terhadap partai politik. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan menciptakan dan memelihara reputasi keluarga sebagai pemimpin yang berkompeten dan berhak atas kekuasaan atas partai politik tersebut.

Sudah barang tentu, praktik-praktik politik untuk menciptakan dinasti politik kerap  mendapatkan kritik,  karena dianggap dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas. Pengaruh dan praktik semacam itu dapat merugikan perkembangan institusi demokrasi dan membatasi peluang partisipasi politik yang adil.

Drama Politik  dan Politik Drama

"Drama politik" mengacu pada karya seni atau narasi yang secara eksplisit membahas tema-tema politik, konflik politik, dan situasi politik dalam suatu konteks naratif. Ini adalah genre yang mencakup film, buku, atau pertunjukan teater yang mengeksplorasi intrik, konspirasi, dan dinamika kekuasaan dalam ranah politik. Fokusnya pada cerita dan karakter yang terlibat dalam lingkungan politik. Fokusnya pada karya seni atau narasi yang secara eksplisit membahas situasi politik dengan tujuan menghibur dan menyajikan seni dari sudut pandang tertentu terhadap politik.

Adapun "Politik drama," di sisi lain, merujuk pada situasi nyata atau peristiwa dalam dunia politik yang memiliki unsur dramatis atau kontroversial. Istilah ini lebih terkait dengan peristiwa-peristiwa politik yang mencengangkan atau kontroversial yang terjadi di dunia nyata. Contoh politik drama misalnya manakala  terjadi skandal politik, konflik dalam suatu partai politik, atau peristiwa politik yang menarik perhatian dan kontroversial. Dengan demikian, "politik drama' mengacu pada peristiwa aktual yang menciptakan respons emosional dan dramatis dari masyarakat.

Perbedaan antara "drama politik" dan "politik drama" menyoroti pentingnya konteks dalam interpretasi sebuah istilah. Yang pertama merujuk pada seni dan kreativitas dalam penyampaian pesan politik, yang kedua menyoroti dramatisasi dan kontroversi yang terjadi dalam dunia politik nyata. Pemahaman perbedaan ini dapat membantu kita mengapresiasi kedua konsep tersebut dengan lebih baik, baik dari perspektif seni maupun politik.  Jangan tertukar akibat ketidaktahuan, karena jika hal itu diilakukan oleh para petinggi negeri menjadi sangat memalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun