Mohon tunggu...
Kholidatul Husnah
Kholidatul Husnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IAIs syarifuddin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya mengetahui kepribadian,Sikap,dan psikologi kognitif pada pembelajaran anak Umur 0-6thn

25 Desember 2024   21:57 Diperbarui: 25 Desember 2024   21:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini, dilihat dari rentang usia menurut undang-undang no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nacional mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0- 6 tahun, sedangkan menurut para ahli anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8tahun. Sunanih, (2017). Usia dini merupakan usia emas atau golden age yaitu masa di mana kemampuan otak untuk menyerap informasi sangat tinggi, apapun informasi yang diberikan akan berdampak kuat bagi anak pada masa kemudian rentang waktu masa golde age, yaitu 0-2 tahun, 0-3 tahun, 0-5 tahun atau 0-8 tahun(Prasetiawan, 2019). Menurut (Sri Watini,2020)yang dikutip oleh (Rohmawati & Watini, 2022) dalam jurnalnya yang berjudul pemanfaatan
TV sekolah sebagai media pembelajaran dan pendidikan karakter anak usia dini yang
mengatakan bahwa anak usia dini merupakan masa emas dimana proses tumbuh kembang
yang pesat dalam segala aspek hidupan, yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, social
emosional, seni, moral, dan agama dan dalam tumbuh kembangnya, mereka membutuhkan
dukungan, pendidikan, bimbingan serta keteladanan yang baik dari lingkungannya,
mengingat salah satu karakteristik anak adalah masa meniru apa yang dilihat dan
didengarnya.

Berdasarkan pernyataan diatas usia dini adalah usia paling tepat bagi seseorang untuk
menanamkan karakter yang akan tertanam kuat hingga dewasa sehingga sangat sulit
dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan karakter dasarnya.Pendidikan menjadi
salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah penurunnya karakter masyarakat. Karakter seseorang akan tertanam kuat jika dimulai sejak usia dini. Jadi pendidikan anak usia dini merupakan pondasi awal dalam membentuk kepribadian, karakter seseorang yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya sampai dewasa, hal ini bisa menjadi solusi untuk menjawab permasalahan penurunan kualitas moral di masyarakat.


Dalam hal ini, orang tua dan guru memegang peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan anak di berbagai bidang. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua dan guru untuk mendukung pengembangan kemampuan anak?

Orang tua dan guru perlu memahami terlebih dahulu kepribadian anak, karena setiap anak
memiliki karakter yang unik. Perbedaan-perbedaan ini yang mengharuskan adanya
pendekatan yang berbeda bagi setiap anak. Kepribadian masing-masing peserta didik berbeda,sehingga guru sepatutnya untuk mengetahui sejauh mana jenis jenis kepribadian yang dimiliki oleh peserta didik yang menjadi objek pengajarannya. Adakalanya peserta didik merasa bahagia, sedih, marah, gelisah dan banyak gejala lain, perihal kepribdaian pada diri peserta didik. Hal inilah yang serig terjadi pada peserta didik, dan dengan adanya hal tersbut,bisa kita lihat bahwa terjadi dinamika kehidupan. Kepribadian yang melekat pada peserta
didik, maka akan memunculkan karakter, sebagai pembentuk watak peserta didik.

Masa anak usia dini menurut (Mawarti, 2022) adalah masa yang sangat menentukan
kepribadian dasar pada diri seseorang, Ada beberapa strategi Untuk menanamkan kepribadian kepada anak dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini yaitu diantaranya:

1) Anak dikenalkan dengan perilaku dan nilai yang baik dan seharusnya (knowing the
good).

2) Anak diajak membahas untuk memikirkan dan mengerti mengapa ini baik dan itu

tidak baik (thinking the good).

3) Anak diajak merasakan manfaat bila perilaku baik itu diterapkan (feeling the good).

4) Anak diajak melakukan perilaku yang baik (acting the good).

5) Anak dibiasakan untuk menerapkan sikap baik dalam setiap kesempatan (habituating the good).

Kemudian Terdapat enam bidang pengembangan dalam pendidikan anak usia dini yang perlu diperhatikan. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 Pasal 5 dijelaskan bahwa struktur PAUD yaitu;

(1) program pengembangan nilai agama danmoral,
(2) program pengembangan fisik-motorik,
(3) program pengembangan kognitif,
(4) program pengembangan bahasa,
(5) program pengembangan sosial-emosional,
(6) program pengembangan seni.

Peningkatan akses pendidikan tinggi yang terbagi dalam pendidikan formal, nonformal, dan informal dirangsang untuk mempertahankan pendidikan tersebut. Otak anak-anak berkembang paling cepat antara usia 0 dan 6 tahun sesuai dengan Novitasari (2017),“karena itu lingkungan harus dapat berfungsi sebagai stimulan yang tepat bagi masa bayi awal”Anak-anak yang masih kecil belum memiliki kapasitas untuk mewujudkan potensi mereka secara penuh. Pertumbuhan anak usia dini mencakup nilai-nilai moral, agama, keterampilan sosial dan aspek emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan fisik dan motorik, serta
keterampilan kognitif. Bermain dapat membantu dalam berkembangnya otak anak, sebab bermain adalah dunia mereka dan dunia mereka adalah dengan bermain. Indonesia kognitif diartikan menjadi sesuatu yang bekerjasama atau melibatkan kognisi sesuai pengetahuan faktual empiris. (Khadijah, 2016).

kepribadian

Istilah “kepribadian” memiliki banyak arti, disebabkan karena adanya perbedaan dalampenyusunan teori, penelitian, dan pengukurannya. Patut diakui bahwa di antara para ahli
psikologi belum ada kesepakatan tentang arti dan definisi kepribadian itu. Boleh dikatakan,
jumlah arti dan definisi adalah sebanyak ahli yang mencoba menafsirkannya. Secara
etimologis, istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality (Ja’far,
2016). Istilah ini berasal dari bahasa Y unani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare,yang artinya menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada jaman Y unani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Sejarah pengertian kata personality tersebut, kata persona diartikan sebagai permaiannya sendiri,yang memainkan peranan seperti digambarkandalam topeng tersebut. Istilah personality oleh
para ahli dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk
menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.

Sikap.

Adanya sikap dan perilaku peserta didik yang bermacam macam, akibat perbedaankepribadian yang dimiliki oleh mereka, sehingga sebagai seorang guru harus bisa memahami setiap diri pribadi siswa, maka perlu adanya kerangka acuan tentang definisi kepribadian,perkembangan kepribadian, dan tipe – tipe kepribadian. Terbentuknya kepribadian baik atau buruk, kuat atau lemah, pada seseorang, ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi dalam pengalaman hidup seseorang. Kemudian tingkah laku tersebut dipertahankan sebagai kebiasaan, jika sudah terbentuk melalui proses dan dalam waktu yang lama. Maka kebiasaan tersebut akan sulit dirubah oleh lingkungan jika dihadapkan pada keadaan yang bertentangan dengan kebiasaan.

Dengan demikian, mendidik anak untuk selalu bersikap sopan santun dan budi pekerti adalah
cara tepat untuk membentuk kepribadian anak. Proses belajar yang menentukan kemampuan anak dalam berprilaku baik yang selaras dengan norma agama, moral, tradisi, hukum dan norma moral lain yang berlaku di masyarakat. Selain orang tua saat dirumah, peran guru saat disekolah juga sangat penting dalam proses penanaman karakter ini pada siswa.

Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif ialah perubahan saat berpikir atau kemampuan intelektual dan keterampilan fisik. Pada perkembangan kognitif, berpikir kritis itu penting. Ketika anak tertarik pada objek tertentu, kemampuan berpikirnya akan semakin kompleks. Di sisi lain, ketika anak-anak mengalami kebingungan tentang mata pelajaran, perkembangan kognitif anak berlangsung dalam berbagai tahap. Karakteristik ini membantu menjelaskan bagaimana
anak-anak memproses informasi, mengingat sesuatu, dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya/ Pendidikan anak usia dini adalah jenjang yang mendahului masuknya
pendidikan dasar, yang bertujuan untuk pendidikan bagi anak-anak dari usia lahir sampai tahun keenam kehidupan mereka.
Salah satu aspek yang sangat penting untuk ditonjolkan adalah pengembangan kognitif,
karena melibatkan kemampuan anak dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Selain itu, anak usia dini juga memiliki dorongan kuat untuk membentuk diri sendiri, yang membuat mereka secara alami berusaha mengembangkan diri melalui pemahaman terhadap lingkungan sekitar. Anak-anak pada usia ini mampu menguasai pengetahuan dasar, keterampilan, dan kreativitas sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, proses mental kognitif mengacu saat proses mengetahui sesuatu  yang selanjutnya dinyatakan bahwa keahlian kognitif adalah keahlian anak pada proses pemikiran,penalaran, serta pemecahan persoalan (problem solving) yang sangat rumit, perubahan keahlian otak ini dapat memberi kemudahan kepada anak memperoleh informasi luar yang
sangat banyak dan bermanfaat secara wajar pada dunia realita sekarang ini. (V eronica, 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun