Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah yang menyampaikan ajaran-ajaran agama adalah kepala negara dan kepala rumah tangga. Mengenai kepemimpinan, Rasulullah SAW bersabda “Telah menceritakan kepadaku Ismail, malaikat dari Abdullah bin dinar, dari Ibn Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW 21 berkata: “Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (HR. Bukhari). Gaya Kepemimpinan Islam dapat disimpulkan sebagai gaya seseorang dalam memimpin yang memiliki sikap amanah, ikhlas, dan cerdas serta bersikap baik kepada karyawan dengan menunjukkan kebijaksanaannya.
Budaya organisasi yang di terapkan dalam organisasi NU bangkalan juga tidak jauh dengan budaya ala santri yang mengedepankan budaya islami dan madura yang kental. budaya organisasi yang mengedepankan kebersamaan secara kekeluargaan dan pendekatan emosional yang tinggi. Seperti yang di lansir (www.nu.or.id : 22/11/2019).
NU (Nahdlatul Ulama) bangkalan sebagai oraganisasi yang berbasis keislaman tentunya tidak melupakan budaya islam, seperti halnya sholawatan, tahlilan dan berbagi sesama. Hal ini dapat kita lihat dalam beberapa kesempatan salah satunya NU Jatim Memberikan beasiswa bagi santri Bangkalan (nucare.id:10/12/2020) dan seringkali melakukan sholawat bersama yang diikuti oleh ratusan warga NU Bangkalan (www.naqsyabandiyah-gersempal.org:24/09/2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H