Part-1. ~Jesus Of Suburbia (JOS)~
Ini adalah pengenalan karakter utama di album ini. JOS diibaratkan sebagai sosok pria (Billie Joe, sang vokalis). Dia (JOS) menggambarkan dirinya sebagai “the son of rage and love, hidup di “steady diet of soda pop and Ritalin” dan “doing someone else’s cocaine”. Dia secara sinis menyebutkan bahwa ini mengacaukan hidupnya : “there’s nothing wrong with me, this is how I’m supposed to be”, dan melanjutkan dengan cerita tentang “land of make believe” yang dia tinggali.
Part-2. ~City of the Damned~
Moto JOS adalah “Home is where your heart is”, ini berlaku untuk semua orang. Beberapa orang yg tidak setuju dengan moto JOS tadi, disindir oleh vokalis pada lirik “Lost children with dirty faces today..no one really seems to care..” dan ternyata banyak orang tidak peduli dengan moto nya. Dengan dikelilingi oleh ketidakpedulian itu, ia menyatakan bahwa sekarang dia tidak peduli kepada orang-orang itu.
Part- 3. ~ I Don’t Care~
JOS memberikan pendapatnya tentang dunia – “everyone is so full of shit, born and raised by hypocrites”. Dia mengatakan bahwa jika tidak ada yang peduli tentang dia, maka tidak ada alasan baginya untuk peduli juga dengan orang lain “I don’t care if you don’t..I don’t care if you don’t care..”. Dia lelah dari tanah “land of make believe” yang tidak percaya padanya.
Part- 4. ~Dearly Beloved~
Bagian ini menunjukkan sisi lebih lembut dari kepribadian JOS. Terbukti pada lirik “Oh therapy, can you please fill the void?”. Dan dia pun bosan akan kesendirian dan diacuhkan, akhirnya dia ingin membebaskan diri.
Part- 5. ~Tales from Another Broken Home~
JOS menyatakan bahwa dia jenuh akan hidup, dia hanya ada – “to live and not to breathe is to die in tragedy”. Dan ia memutuskan untuk melarikan diri dan mencoba untuk menemukan sesuatu untuk hidup layak. Dia tidak ingin berjalan dibawah garis yang sama lagi, tidak ingin tetap hidup tanpa kepercayaan lagi, Dia tidak merasa malu untuk meninggalkan – “running away from pain when you’ve been victimized”. Dia tidak tahu apa yang menunggunya, ia hanya ingin memulai hidup baru.
3. “Holiday”