Pantai Kesirat pun tak serta-merta hanya tebing yang lolos menuju lautan, tetapi di sekitar terbing itu ada pohon-pohon yang menjulang miring. Pohon itu bisa menjadi framming, foreground, atau background jika bosan dengan foto yang hanya lurus ke horizon lautan.
Saat malam tiba, Pantai Kesirat akan menjadi gelap gurita karena di sana belum ada listrik dan lampu. Waktu inilah adalah waktu terbaik untuk melihat taburan bintang yang bertabur memenuhi angkasa. Di tengah kegelapan malam, Anda akan disuguhkan jutaan partikel bintang dan kelap-kelip di angkasa yang terlihat sangat indah.
Langit malam mungkin akan terlihat biasa saja dari tempat-tempat yang umum kita lalui. Namun, akan terlihat berbeda jika kita dapat bepergian ke tempat tertentu dan bisa menikmati indahnya langit yang luas ditaburi bintang-bintang. Pantai Kesirat memenuhi kriteria sebagai tempat tertentu itu. Sebab rendahnya polusi cahaya di pantai ini. Hal ini diakibatkan jauhnya perumahan penduduk terdekat.
Untuk bisa menikmati Stargazing dengan sempurna, hal pertama yang harus diperhatikan adalah cuaca di Pantai ini. Pastikan melakukan camping saat musim kemarau dan tidak purnama. Paling baik saat malam bulan mati. Pengunjung sebaiknya mencari tahu dulu tanggal-tanggal di saat bulan tidak terang. Cuaca juga tidak boleh berawan.
Prosesnya pun gampang-gampang susah. Anda perlu membawa tripod dan kamera, entah mirrorless atau DSLR. Setting ke manual, shutterspeed arahkan ke 30”, buat f menjadi paling kecil angkanya yang bisa kamera Anda lakukan, dan coba dulu dengan iso 800 jika masih gelap terus tambah angka isonya. Terus-menerus melakukan latihan, lama-lama Anda akan mahir dan ketagihan untuk melakukan teknik foto Stargazing atau Astro photography.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H