Mohon tunggu...
Khoirun Nisya
Khoirun Nisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka nonton film,suka olahraga, suka hal-hal yang positif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menunjang Kerja Keras dan Produktivitas

3 Desember 2024   08:06 Diperbarui: 3 Desember 2024   08:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ali adalah seorang anak yang tinggal di desa. Ia seringkali merasa iri pada teman-temannya yang memiliki banyak makanan. Setiap kali ada pesta atau acara di desa, Ali selalu makan lebih banyak dari porsi yang seharusnya. Namun, setelah mendengarkan nasihat gurunya tentang hadits makan secukupnya, Ali mulai mengubah kebiasaannya. Ia belajar untuk bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang ia miliki.                                                                                                                                                   

Ali mengelus perut buncitnya. Ia baru saja menghadiri pesta ulang tahun teman sekelasnya. Berbagai macam makanan lezat tersaji di sana, dari kue cokelat yang lembut hingga es krim yang menyegarkan. Ali merasa sangat senang karena bisa makan sepuasnya. Namun, saat ia berjalan pulang, perutnya terasa penuh dan tidak nyaman. Ia teringat pesan ibunya, "Jangan makan terlalu banyak, Nak. Nanti sakit perut."                                                                                                                                  

Dalam perlajanan Ali, Kita bisa mengembangkan karakter Ali menjadi seorang anak yang memiliki bakat memasak. Ia seringkali membuat makanan untuk keluarganya dan teman-temannya. Namun, karena ingin semua orang senang, ia selalu membuat porsi yang berlebihan hingga seringkali ada sisa makanan.                   

Dan suatu hari Ali mengikuti lomba, Setelah memenangkan lomba memasak dengan konsep "makan secukupnya", popularitas Ali semakin meningkat. Banyak orang yang mengagumi bakatnya dan filosofinya tentang makanan. Namun, di balik kesuksesannya, Ali masih merasa ada yang kurang. Ia rindu akan kesederhanaan di masa lalu, saat ia memasak hanya untuk keluarga dan teman-temannya.

Suatu hari, Ali diundang untuk memasak di sebuah acara besar. Panitia meminta Ali untuk menyiapkan makanan dalam jumlah yang sangat banyak. Ali merasa bimbang. Di satu sisi, ia ingin menunjukkan bakatnya kepada banyak orang. Di sisi lain, ia tidak ingin mengabaikan prinsipnya tentang makan secukupnya.

Setelah bergumul dengan pikirannya, Ali memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ia menyajikan hidangan dalam porsi yang lebih kecil, tetapi dengan kualitas yang sangat baik. Ia juga memberikan penjelasan kepada para tamu tentang pentingnya menghargai setiap suapan dan tidak membuang-buang makanan.

Reaksi yang Tak Terduga dari Ali Awalnya, banyak tamu yang merasa kecewa karena porsinya terlalu sedikit. Namun, setelah mencicipi makanan yang disajikan oleh Ali, mereka semua terkesan dengan rasanya yang lezat. Mereka menyadari bahwa rasa kenyang tidak hanya ditentukan oleh jumlah makanan, tetapi juga oleh kualitas dan cara kita menikmatinya.

Melalui pengalaman ini, Ali semakin yakin bahwa prinsipnya tentang makan secukupnya adalah benar. Ia juga menyadari bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari jumlah uang atau pujian, tetapi juga dari dampak positif yang kita berikan kepada orang lain.

Setelah acara selesai, Ali memutuskan untuk kembali ke desanya. Ia ingin berbagi ilmu dan pengalamannya dengan masyarakat setempat. Ia mendirikan sebuah sekolah memasak kecil-kecilan, di mana ia mengajarkan anak-anak muda tentang pentingnya gizi seimbang, memasak dengan bahan-bahan lokal, dan menghargai setiap suapan makanan.

Pada akhirnya Ali bahagia, Kisah Ali menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan keberanian, kita bisa mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ali hidup bahagia dan damai, dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya. Ia terus berkarya dan menyebarkan pesan tentang pentingnya makan secukupnya dan hidup sederhana.

 Kemudian setelah Ali lakukan banyak hal Ali Menjadi Penulis Buku Masak Terkenal, Setelah sukses dengan sekolah memasaknya, Ali mulai menulis buku masak. Bukan buku masak biasa, buku-buku Ali menyajikan resep-resep yang sederhana, namun kaya akan makna. Setiap resep disertai dengan kisah inspiratif dan pesan tentang pentingnya makan secukupnya dan menghargai makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun