PERAN KONSUMSI Â BESERTA MiASHLAHAH DAN PRINSIP-PRINSIP DALAM EKONOMI ISLAM
KOSUMSI
Pemanfaatan kosumsi merupakan bagian akhir dan sangat penting dalam pengolahan kekayaan.Pemanfaatan adalah akhir dari keseluruhan proses produksi,kekayaan diproduksi i itu konsumsi (pemanfaatan )berperan sebagai bagian yang sangat penting bagi kehidupan ekonomi seseorang maupun negara.
PENGERTIAN KOSUMSI
Menurut Hananto dan Sukarto T.J.,kosumsi adalah bagian dari penghasilan  yang dipergunakan membeli barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.Albert C.Mayers mengatakan bahwa kosumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang berlangsung dan terakhir untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Adapun menurut ilmu ekonomi,kosumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan,menghabiskan kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhn dalam upaya menjaga kelangsungan hidup.
TEORI KOSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM
Menurut Kahf(1995),Chapra (2002;309),kosumsi agregat merupakan salah satu variabel kunci dalam ilmu ekonomi konvensional.Kosumsi agregat terdiri dari kosumsi barang kebutuhan dasar serta kosumsi barang mewah ,barang-barang kebutuhan dasar termasuk untuk keperluan hidup dan kenyamanan dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang mampu memenuhi suatu kebutuhan atau mengurangi kesulitan  hidup hingga memberikan perbedaaan yang riil dalam kehidupan konsumen .Barang-barang mewah sendiri dapat didefinisikan sebagai semua barang dan jasa yang diinginkan baik untuk kebanggaan diri maupun untuk sesuatu yang sebenarnya tidak memberikan perubahan berarti bagi kehidupan konsumen.
MASLAHAH DALAM KOSUMSI
Rasionalitas islam secara umum dibangun atas dasra aksioma-aksioma yang dideravasikan dari agama islam.Meski demikian aksioma ini merupakan kaidah yang berlaku umum dan universal.Secara garis besar pelaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan maslahah,untuk mewujudkan suatu maslahah pelaku ekonomi berorientasi untuk mencapai suatu maslahah yaitu dengan cara :
*Maslahah yang lebih besar lebih disukai dari pada yang lebih sedikit.
*Maslahah diupayakan terus meningkat sepanjang waktu.
Dalam membangun teory utility function,digunakan tiga aksioma pilihan rasional  yaitu:
-Completeness
Aksioma ini mengatakan bahwa setiap individu selalu dapat menentukan keadaan yang lebih disukai diantara dua keadaan.
-Transitivity
Aksioma ini menjelaskan jia seorang individu mengatakan A lebih disukai dari pada B,dan B lebih disukai dari pda i pda C,C pasti akan mengatakan bahwa A lebih disukai d
-Continuity
Aksioma ini menjelaskan jika seorang individu mengatakan A lebih disukai dari pda B ,keadaan yang mendekati A pasti lebih disukai dari pada B.
Dalam menjelaskan kosumsi,bahwa mengasumsikan konsumen cenderung untuk memilih barang dan jasa yang memberikan dalam mashlahah maksimum.Bahwa dengan rasionalitas islami setiap pelaku ekonomi selalu ingin meningkatkan maslahah yang diperolehnya.
1.Kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan agar manusia berfungsi secara sempurna,berbeda dan lebih mulia dari pada makhluk lainnya,misalnya baju sebagai penutup aurat,sepatu sebagai pelindung kaki,dan sebagainy.Sedangkan keinginan adalah terkait dengan hasrat  atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu akan menungkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang.
Secara umum dapat dibedakan antara kebutuhan dan keinginan
KarakteristikKeinginan Kebutuhan
SumberHasrat Fitrah manusia
HasilKepuasanManfaat dan berkah
UkuranPreferensiFungsi
SifatSubjektifObjektif
Tuntunan islamdikendalikanDipenuhi
PRINSIP EKONOMI DALAM ISLAM
Etika ilmu ekonoi islam berusaha untuk mengurangi kebutuhan material yang sangat berkembang pesat.Perkembangan batiniah yang bukan peluasan lahiriah,telah dijadikan cita-cita tertinggi manusia dalam hidup.Dalam ekonmi islam kosusmsi dikendalikan oleh lima prinsip dasar yaitu:
Prinsip keadilan
Syarat ini mengandung makna ganda yang penting mengenai mencari rezeki secara halal dan tidak dilarang hukum.
Prinsip kebersihan
Syarat in9 tercantum dalam kitab Al-qur an mzupun sunnah.Harus baik atau cocok untuk dimakan tidak kotor atau tidak menjijikan sehingga merusak selera.
Prinsip kesederhanaan
Mengatur perilaku manusia mengenai makanan dan minuman adalah sikap tidak berlebih-lebihan.
Prinsip kemurahan hati
Mentaati perintah islam tidak ada bahaya maupun dosa ketika kita memakan dan meminum makanan yang halal yang disediakan tuhan dengan kemurahan hatinya
Prinsip moralitas
Menganai makanan dan minuman langsung tetapi dengan tujuan terakhirnya yakni untuk meningkatkan atau kemajuan nilai-nilai moraldan spiritual.
Model Keseimbangan Kosumsi dalam islam
Keseimbangan kosumsi dalam ekonomi islam didasarkan pada prinsip keadilan distribusi.Kepuasan kosumsi seorang muslim bergantung pada nilai-nilai agama yang diterapkan pada rutinitas yang tercermin pada alokasi uang yang dibelanjakannya.Kosumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan,keimanan sangat memengaruhi kuAantitas dan kualitas kosumsi,baik dalam bentuk kepuasan material maupun spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo,Sukarno,Supriadi Dedi.2003,Ekonomi Mikro Islam:kosumsi Dalam Islam,Bandung:Pustaka Setia
Dr.Said Sa'ad Mrthon.2007,Ekonomi Mikro Islam,Jakarta:Zikrul Hakim
P3EUII.2015,Ekonomi Islam,Jakarta:Rajawali Pers
Rahman,Afzalur.1995,Doktrin Ekonomi Islam,Jakarta:Dana Bhakti Wakaf
Mujahidin Akhmad.2007,Ekonomi Islam.Jakarta:PT Raja GrafindoPersada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H