Â
Sleep paralysis atau dikenal masyarakat dengan istilah ketindihan merupakan kondisi yang terjadi saat seseorang sedang tidur. Kondisi ini kerap kali dikaitkan dengan hal mistis, seperti ditindih oleh makhluk kasat mata.
Sleep paralysis adalah perasaan sadar tetapi tidak bisa bergerak. Itu terjadi ketika seseorang melewati antara tahap terjaga dan tidur. Selama transisi ini, Anda mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit. Beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tersedak. Sleep Paralysis dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi. Narkolepsi adalah kebutuhan tidur yang sangat kuat yang disebabkan oleh masalah dengan kemampuan otak untuk mengatur tidur.
Siapa yang Mengalami Sleep Paralysis?
Sebanyak empat dari setiap 10 orang mungkin mengalami sleep paralysis. Kondisi umum ini sering kali pertama kali diperhatikan pada masa remaja. Tetapi pria dan wanita dari segala usia dapat memilikinya. Sleep Paralysis dapat terjadi dalam keluarga. Faktor lain yang mungkin terkait dengan sleep paralysis meliputi:
- Kurang tidur
- Jadwal tidur yang berubah
- Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
- Tidur telentang
- Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram kaki malam hari
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD Penyalahgunaan zat
Bagaimana cara mengobati sleep paralysis ?
Kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan untuk kelumpuhan tidur. Mengobati kondisi mendasar seperti narkolepsi dapat membantu jika Anda cemas atau tidak dapat tidur nyenyak. Perawatan ini mungkin termasuk sebagai berikut:
Â
1. Memperbaiki kebiasaan tidur, seperti memastikan Anda tidur enam hingga delapan jam setiap malam
2. Menggunakan obat antidepresan jika diresepkan untuk membantu mengatur siklus tidur
3. Mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur
4. Mengobati gangguan tidur lainnya, seperti narkolepsi atau kram kaki