Mohon tunggu...
Khoirun nisa
Khoirun nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tragedi Poso dan Tragedi Rakhine myanmar

4 November 2024   08:49 Diperbarui: 4 November 2024   09:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Rakhine_2012

Perbedaan
Skala dan durasi: Konflik di Poso memiliki skala yang lebih kecil dan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan konflik di Rakhine. Konflik Poso berlangsung selama beberapa tahun, sedangkan konflik di Rakhine telah berlangsung selama beberapa dekade dan masih terus berlanjut hingga saat ini.
Latar belakang: Konflik di Poso dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik, sedangkan konflik di Rakhine dipicu oleh diskriminasi dan penganiayaan sistematis terhadap komunitas Rohingya.

Terdapat Dampak dari kejadian Poso diantaranya, Trauma Mendalam: Kekerasan yang terjadi selama konflik menyebabkan trauma psikologis yang mendalam bagi masyarakat Poso, terutama bagi korban langsung dan saksi mata.
Kerusakan Infrastruktur: Konflik Poso mengakibatkan kerusakan yang parah pada infrastruktur fisik, seperti rumah tinggal, tempat ibadah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
Kerugian Ekonomi: Konflik menyebabkan terhentinya aktivitas ekonomi, seperti pertanian, perdagangan, dan pariwisata.
Perpecahan Sosial: Konflik memperdalam jurang perpecahan antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda agama dan latar belakang.
Perubahan Demografi: Banyak masyarakat Poso mengungsi ke daerah lain akibat konflik.
Diskriminasi dan Stigmatisasi: Korban konflik seringkali mengalami diskriminasi dan stigmatisasi

Banyak solusi dari kejadian poso diantaranya Solusi/kebijakan yang diterapkan untuk memperkuat nilai nilai multikulturalisme dalam segi pendidikan yaitu Integrasi pendidiikan multikultural dalam kurikulum indonesia,  Patihan Guru Berbasis Muktikulturalisme penguatan kompetensi guru, pembelajaran Konstektual Melalui Dialog Antarbudaya dan Agama, Penerapan Pendekatan Inklusif dalam kegiatan sekolah, penerapan kebijakan sekolah toleransi kebijakan anti diskriminasi, pengembangan modul atau bahan ajar muktikultural

Solusi pemerintah/masyarakat yaitu melakukan mediasi antara kedua belah pihak yang bertikai selain itu pemerintah juga melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan dalam konflik. Pemerintah juga berupaya untuk membangun kembali daerah yang terkena dampak 

Solusi kebijakan pemerintah/interaksi sosial yaitu penegakan hukum yang tegas dan adil, dialog antar agama dan budaya, lemulihan sosial, pendidikan multikultural, penguatan peran masyarakat

Saran dari kelompok 1: didalam konfliknya bisa ditambah keterangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun