Mohon tunggu...
Khoirun Nisa
Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang perempuan yang menulis untuk berbagi inspirasi dan semangat dari dunia K-pop dan K-Drama

Suka nonton drakor dan belajar bahasa Korea

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Diri Lewat Daily Dose of Sunshine

24 November 2024   23:08 Diperbarui: 24 November 2024   23:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster drama Daily Dose of Sunshine (Sumber: X @netflixid) 

Pernahkah Drama Korea Membantumu Lebih Mengenal Diri Sendiri?

Banyak orang menyukai drama Korea karena kisahnya yang menyentuh dan penuh emosi. Aku sendiri termasuk salah satu penggemar K-Drama. Namun, tidak semua drama Korea berhasil meninggalkan bekas mendalam di hatiku, sampai akhirnya aku menonton Daily Dose of Sunshine.

Drama ini bukan sekadar hiburan. Di tengah ceritanya yang sederhana, aku menemukan begitu banyak pelajaran berharga. Drama ini berhasil membuatku lebih sadar akan pentingnya menerima diri sendiri, mengenali luka yang mungkin tak terlihat, dan menjadi lebih peka terhadap orang-orang di sekitarku.

Kenapa Daily Dose of Sunshine Begitu Istimewa?

Awalnya, aku tidak terlalu tertarik. Judulnya terdengar sederhana, dan aku berpikir ini hanya akan menjadi drama biasa tentang kehidupan di dunia medis. Tapi, setelah mendengar bahwa drama ini diadaptasi dari webtoon yang diangkat dari pengalaman nyata seorang perawat jiwa, aku mulai penasaran.

Webtoon yang menjadi dasar drama ini ditulis oleh Lee Ra Ha, seorang perawat jiwa yang menghadirkan kisahnya ke dalam cerita fiksi. Drama ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang kesehatan mental dengan cara yang sangat manusiawi. Lewat karakter utamanya, Jung Da-eun, aku merasa seperti diajak masuk ke dunia yang begitu dekat tetapi sering kali tak terlihat (dunia orang-orang yang berjuang melawan luka batin mereka.) 

Drama ini juga memberikan ruang untuk memahami berbagai penyakit mental, seperti Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Bipolar, Borderline Personality Disorder (BPD), Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), dan masih banyak lagi. Penonton diajak untuk melihat bahwa kondisi ini nyata, memengaruhi kehidupan sehari-hari, dan membutuhkan perhatian serta pemahaman yang mendalam.

Selain itu, drama ini menekankan pentingnya bantuan profesional. Psikolog dan psikiater menjadi tokoh yang tak hanya memberikan perawatan, tetapi juga harapan bagi pasien. Hal ini mengingatkan bahwa mencari bantuan profesional bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah berani untuk memulai proses penyembuhan.

Jung Da-Eun (Sumber: X @NetflixID via Kpop Chart) 
Jung Da-Eun (Sumber: X @NetflixID via Kpop Chart) 
Pelajaran dari Jung Da-eun: Sederhana tapi Bermakna

Tokoh utama drama ini, Jung Da-eun, diperankan dengan luar biasa oleh Park Bo-young. Sebagai seorang perawat bangsal psikiatri, Da-eun menghadapi pasien-pasien dengan berbagai masalah mental, mulai dari depresi hingga trauma.

Aku sangat terinspirasi oleh cara Da-eun menjalani pekerjaannya. Meskipun ia sering merasa tidak cukup baik atau takut melakukan kesalahan, ia tetap menunjukkan empati yang tulus kepada pasien-pasiennya. Ia tidak selalu memiliki jawaban atau solusi, tetapi kehadirannya sudah cukup untuk memberikan harapan bagi mereka yang sedang berjuang.

Lewat Da-eun, aku belajar bahwa menjadi sempurna bukanlah tujuan hidup. Kadang, menjadi manusia biasa yang mau mendengarkan dan hadir untuk orang lain sudah lebih dari cukup.

Scene dalam drama Daily Dose of Sunshine ini menunjukkan Jung Da-Eun mengalami gangguan mental (Sumber: drama Daily Dose of Sunshine) 
Scene dalam drama Daily Dose of Sunshine ini menunjukkan Jung Da-Eun mengalami gangguan mental (Sumber: drama Daily Dose of Sunshine) 
Luka yang Tak Terlihat, tetapi Harus Disembuhkan

Ada satu kutipan dari drama ini yang benar-benar membuatku merenung:

"Luka orang lain lebih terlihat daripada luka kita sendiri."

Kutipan ini seperti tamparan halus yang mengingatkanku pada kebiasaan kita untuk lebih peduli pada masalah orang lain dibandingkan menyadari masalah diri sendiri. Aku jadi bertanya-tanya, berapa banyak luka yang aku abaikan selama ini hanya karena aku terlalu sibuk melihat luka orang lain?

Drama ini membuatku sadar bahwa sebelum aku bisa membantu orang lain, aku harus belajar mengenali dan menyembuhkan lukaku sendiri. Ketika luka itu tidak diatasi, ia bisa memengaruhi cara kita melihat dunia dan menjalani hidup.

Menjadi Sinar Matahari Kecil untuk Orang Lain

Ada satu adegan yang sangat membekas di hatiku. Seorang pasien berkata kepada perawat yang merawatnya:

"Jangan berjuang terlalu keras. Kau bahkan tak sadar bahwa kau mulai layu. Kau mengabaikan kebahagiaanmu sendiri."

Kata-kata pasien itu seolah menyampaikan pesan yang mendalam, tidak hanya untuk perawat tersebut, tetapi juga untuk penonton seperti aku. Kita sering kali terlalu fokus pada hal-hal yang harus diselesaikan atau tuntutan yang harus dipenuhi, hingga lupa untuk memikirkan kebahagiaan kita sendiri.

Adegan itu membuatku berpikir, bagaimana jika aku juga menjadi "sinar matahari kecil" bagi orang lain? Tidak perlu melakukan hal-hal besar; terkadang, cukup dengan hadir atau mendengarkan, aku bisa memberikan energi positif bagi mereka yang sedang merasa lelah.

Daily Dose of Sunshine: Drama yang Mengubah Hidupku

Setelah menonton drama ini, aku merasa menjadi pribadi yang lebih peka dan menerima. Aku belajar untuk tidak menghakimi diri sendiri atau orang lain, dan aku juga belajar untuk lebih menghargai kesehatan mental.

Jika kamu mencari drama yang bukan hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran hidup, aku sangat merekomendasikan Daily Dose of Sunshine. Drama ini membuka mata bahwa kesehatan mental adalah aspek penting dalam hidup, dan mencari bantuan bukanlah hal yang memalukan.

Bagaimana denganmu? Pernahkah ada drama yang membuatmu lebih sadar akan dirimu sendiri? Jika belum, mungkin sudah waktunya kamu mencoba menonton Daily Dose of Sunshine.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun