Mohon tunggu...
Khoirun nihaya
Khoirun nihaya Mohon Tunggu... Guru - Manusia

Baik hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan belajar dalam meningkatkan keemampuan literasi peserta didik sekolah dasar

3 November 2019   19:36 Diperbarui: 3 November 2019   19:43 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ESSAY

BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Essay ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling SD Kelas 3PGSD A1 Dosen Pengampu Naili Rofiqoh, S.Psi., M.Si.

Oleh
Ari  Prasetiyo
181330000252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA

2019

 PENGERTIAN DAN TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR SERTA RAGAM MASALAH BELAJAR DAN FAKTOR PENYEBABNYA
BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

Isu-isu
 Salah satu faktor penting untuk memajukan sebuah bangsa adalah sumber daya manusia (SDM) yang handal dan bermutu. SDM yang handal dan berkualitas lebih dibutuhkan oleh sebuah bangsa daripada sumber daya alam (SDA) berlimpah yang kemudian tidak tahu cara mengelolanya. Dalam melahirkan SDM yang bermutu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan dibutuhkannya upaya-upaya yang serius dan sungguh-sungguh dari sebuah bangsa. SDM yang tangguh hanya dapat diwujudkan dengan pendidikan yang bemutu yang menjadi barometer perkembangan suatau bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa Indonesia. (Kharizmi, 2019;vol vii)
Berhubungan dengan masalah tersebut, salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM yang handal adalah SDM yang literat. Artinya, keterampilan literasi (membaca dan menulis) yang dimiliki haruslah lebih mendominasi daripada keterampilan orasinya (menyimak dan berbicara). Kemampuan literasi yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pemerolehan berbagai informasi yang berhubungan dengan usaha menjalani kehidupan (berkompetisi). Dengan memiliki informasi sebanyak-banyaknya akan membentuk SDM yang tidak hanya mampu menjalani hidupnya tetapi juga mampu menghargai hidup dan benkontribusi terhadap kemajuan bangsanya. Hasan (Farihatin, 2013) mengemukakan bahwa kemampuan literasi dasar memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang untuk kesuksesan akademiknya. Kemampuan literasi inilah yang harus menjadi senjata utama bagi generasi bangsa Indonesia dan harus diajarkan sejak usia dini.
Belajar adalah usaha atau kegiatan untuk mencapai sesuatu yang baru, tanpa perolehan berupa sesuatu yang baru maka suatu kegiatan tidak dapat dikatakan belajar. Prayitno mengatakan Belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru. Belajar merupakan tingkah laku secara relatif permanen dan potensial, terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu inti belajar adalah mampu memecahkan masalah dalam belajar, siswa hendaknya terbiasa mengerjakan soal-soal yang tidak hanya memerlukan ingatan yang baik saja. Terutama diera global, kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis, dan rasional yang semakin dibutuhkan. Oleh sebab itu, disamping diberi masalah-masalah yang menantang selama dikelas. Seorang guru dapat juga memulai proses pembelajarannya dengan mengajukan masalah yang cukup menantang dan menarik bagi siswa.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mengatasi problem solving (pemecahan masalah) siswa. Motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul dalam diri siswa diwujudkan melalui perilaku. Motivasi dapat dilihat langsung dari aktivitas yang dilakukannya. Siswa yang memiliki motivasi untuk belajar, akan berusaha belajar dengan baik dan tekun, dengan harapan dapat problem solving (pemecahan masalah). Oleh karena itu, motivasi belajar dapat menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya jika siswa kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka siswa tidak akan tahan lama belajar. Hal ini berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan dalam belajar. Motivasi belajar juga salah satu cara untuk mengatasi masalah, karena siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, akan timbul dorongan didalam dirinya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar.

Pengertian Bimbingan Belajar
Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancer dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar. Terdapat beberapa pengertian bimbingan belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menujukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan karena mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai (Prayitno, 2004 : 279).
Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar, dan memecahkan masalah  masalah belajar (Syamsu Yusuf, 2006 : 37).
Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bimbingan dari pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan mengembangkan keterampilan serta kebiasaan belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya (Munandar, 1999).
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat mengatasi masalah  masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar  mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki masing  masing.

Tujuan Bimbingan Belajar
Secara khusus, tujuan bimbingan belajar yaitu : (Siti Aisyah:2015)
Siswa dapat memahami tentang dirinya sendiri, khususnya pada kemampuan belajarnya.
Siswa dapat memperbaiki cara belajarnya kea rah yang lebih efektif dan efissien.
Siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajarnya.
Siswa dapat mengembangkan sikap, kebiasaan, dan tingkah laku yang lebih baik, khususnya yang berkaitan tentang belajarnya, dapat terampil dalam melaksanakan kegiatan belajar dan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.
Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di limgkungannya.
Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

Masalah Belajar
Malas, mudah putus asa, kesulitan belajar, acuh tak acuh dan sikap menentang guru merupakan bagian dari masalah belajar siswa. Masalah tersebut kecenderungan tidak semua siswa dapat menyelesaikan dengan sendirinya. Guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik.
Masalah  masalah belajar tersebut dapat digolongkan atas :
Sangat cepat dalam belajar, yaitu murid  murid yang tampaknya memiliki bakat akademik yang cukup tinggi, memiliki IQ sebesar 130 atau lebih, dan memerlukan tugas  tugas khusus yang terencana.
Keterlambatan akademik, yaitu murid  murid yang tampaknya memiliki intelegensi normal tetapi tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.
Lambat belajar, yaitu murid  murid yang tampaknya memiliki kemampuan yang kurang memadai. Mereka memiliki IQ sekitar 70  90 sehingga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan bantuan khusus.
Penempatan kelas, yaitu murid  murid yang umur, kemampuan, ukuran, dan minat  minat social yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk kelas yang ditempatinya.
Kurang motif dalam belajar, yaitu murid  murid yang kurang semangat dalam belajar. Mereka tampak jera dan malas.
Sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu murid  murid yang kegiatan atau perbuatan belajarnya berlawanan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya, seperti suka menunda  nunda tugas, belajar pada saat akan ujian saja.
Kesulitan belajar adalah terjemah dari istilah bahasa inggris learning disability. Menurut terjemah tersebut sesungguhnya kurang tepat, karena learning artinya belajar, disability artinya ketidakmampuan. Kesulitan belajar adalah: suatu kondisi yang mana anak didik tidak belajar sebagaimana mestinya karena ada gangguan tertentu. Istilah kesulitan belajar yang penulis maksudkan adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara maksimal disebabkan adanya hambatan, kendala atau gangguan dalam belajarnya. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun