Pada masa kini, kata "sustainable" bukan lagi hanya sekadar istilah kosong. Ini adalah tujuan yang harus dicapai, baik dalam skala global maupun dalam konteks nasional. Di Indonesia sendiri, langkah-langkah konkret telah diambil untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan, dan salah satu pemain kunci dalam perjalanan ini yaitu PT. SMI (Sarana Multi Infrastruktur), melalui investasi hijaunya.
Investasi hijau, yang sering disebut sebagai Green Investment atau sustainable finance, adalah alat penting dalam membantu menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana keberlanjutan lingkungan dan ekonomi berjalan beriringan. Investasi ini memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan kita, dan PT SMI telah membuka jalan dalam hal ini.
Investasi Hijau PT SMI: Apa yang Telah Dicapai?
PT. SMI (Sarana Multi Infrastruktur) merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan yang terlibat aktif dalam mendukung perkembangan proyek infrastruktur ramah lingkungan atau dikenal dengan Green Investment melalui penerbitan Green Bond. Green Bond sendiri merupakan salah satu bentuk Green Investment berupa obligasi yang diterbitkan untuk membiayai dan memfasilitasi proyek infrastuktur berkelanjutan yang ada di Indonesia.
Green Bond yang diterbitkan PT. SMI merupakan obligasi ramah lingkungan pertama di Indonesia, dan telah memperoleh akreditasi dari Green Climate Fund, sebuah dana global yang mendukung upaya negara-negara berkembang dalam mengatasi perubahan iklim. Pada Juli 2018, dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan (PBU) Green Bond PT. SMI Tahap I diterbitkan sebesar 3 triliun dengan nilai emisi sebesar Rp 1 triliun.
Dana hasil penerbitan Green Bond Tahap I sebesar 500 miliar dialokasikan untuk proyek-proyek yang diestimasikan menghindari emisi gas rumah kaca sebesar 193.763 ton CO2e per tahun. Adapun proyek yang dibiayai memberikan kontribusi secara langsung untuk pencapaian SDG poinn 7, 11 dan 13 dan kontribusi tidak langsung terhadap SDG poin 1, 3, 5, 8, 9, dan 10.
Per 31 Desember 2022, investor Green Bond PT. SMI Tahap I masih didominasi oleh instansi terkait Pemerintah, Korporasi, dan Dana Pensiun. Berikut merupakan rinciannya:
Adapun 100% dana dari hasil penerbitan Green Bond telah dialokasikan ke 3 proyek infrastruktur dalam sektor yang sesuai dengan ketentuan kerangka obligasi berwawasan lingkungan. Berikut rincian singkat ketiga proyek tersebut:
- PLTM Tunggang Bengkulu
PLTM Tunggang Bengkulu merupakan salah satu proyek pembangkit yang dibiayai Green Bond dengan skema run-off yang menggunakan energi potensial dari Sungai Ketahun di Provinsi Bengkulu. Proyek ini dapat menghasilkan dan menyalurkan listrik dan mulai beroperasi sejak tanggal 25 Desember 2021. PLTM ini memiliki potensi untuk menghindari emisi gas gas rumah kaca mencapai 67.766 ton CO2e per tahun, serta memberikan kontribusi langsung terhadap SDG poin 7 dan 13.
- PLTM Lubuk Gadang