Suara tepukan tangan lantas terdengar untuk mengapresiasi anak laki-laki tadi yang telah melafalkan kelima sila Pancasila dengan sangat sempurna. Tak mau kalah, anak-anak yang lain juga berseru bahwa dia juga hafal bunyi sila-sila Pancasila.
Keadaan tampak agak berat sebelah ketika hanya anak laki-laki yang bersemangat sementara anak perempuan masih tampak agak malu-malu. Maka untuk melatih rasa kepercayaan diri tersebut, pemateri tampak memberikan pertanyaan serupa dan meminta anak-anak perempuan untuk lebih berani mengutarakan pendapatnya.
“Kalo merekanya semangat gini, jadi ikutan semangat deh buat jelasinnya.” Kata mahasiswa lain yang turut menjelaskan materi.
Tidak hanya itu, agar suasana semangat tadi tidak hilang, ketika materi telah selesai dipaparkan, kelima mahasiswa UM tersebut memiliki ide untuk mengadakan game kecil-kecilan sembari menantikan hujan hingga agak mereda. Game yang dimainkan adalah game konsentrasi, yang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan kefokusan anak-anak tersebut.
Dimulai dengan seluruh anak-anak duduk melingkar, salah satu mahasiswa meletakkan lima botol di tengah lingkaran tersebut. Mahasiswa yang lain akan menyebutkan beberapa bagian anggota tubuh namun berkebalikan dengan tindakan, sementara itu anak-anak harus memegang anggota tubuh yang disebutkan secara benar. Mahasiswa yang tersisa akan ikut mengawasi siapa yang benar dan salah.
Anak-anak tampak bersemangat hingga game tersebut selesai dengan enam pemenang yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan perempuan. Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian hadiah berupa makanan ringan dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Usai berfoto bersama, kegiatan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut ditutup dengan ucapan kesan dan pesan serta doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Ali. Tepat ketika kegiatan pengabdian tersebut selesai, hujan turut berhenti dan berganti dengan langit sore yang indah disertai senyum merekah baik dari Mahasiswa UM tersebut maupun anak-anak Panti Asuhan Amanah Mizan tersebut.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi mahasiswa ke panti asuhan Mizan Amanah Malang ini, diharapkan tujuan awal yang ingin dicapai dapat terwujud. Anak-anak di panti asuhan mendapatkan wawasan kebangsaan yang dapat mereka pahami dan juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila dapat diterapkan maka mereka akan menjadi generasi bangsa yang mampu menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI. Maka dari itu, wawasan kebangsaan penting ditanamkan sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H