Ahmad juga menekankan pentingnya pendekatan spiritual dalam menghadapi penyakit seperti kanker. "Pendekatan ini bukan hanya tentang meredakan kecemasan, tetapi juga membangun harapan dan kepercayaan diri pasien. Saat mereka merasa lebih tenang, pengobatan medis pun menjadi lebih efektif," tuturnya.
Harapan ke Depan
Melalui penelitian ini, Rosyidul dan Ahmad berharap terapi suara Al-Qur'an dapat diterapkan lebih luas, terutama di rumah sakit dan pusat perawatan kanker. "Kami ingin terapi ini menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam menangani pasien kanker. Selain terapi medis, aspek psikologis dan spiritual juga harus diperhatikan," ujar Ahmad penuh harap.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba, mereka dapat memulai dengan mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an di rumah secara rutin. "Tidak ada kata terlambat untuk mencoba. Dengan usaha yang konsisten dan doa yang tulus, insyaAllah akan ada jalan menuju kesembuhan," tutup Rosyidul.
Penelitian ini sekaligus menegaskan bahwa solusi sederhana seperti terapi suara Al-Qur'an dapat memberikan dampak besar dalam meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Ini menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi penyakit berat, dukungan spiritual dan psikologis sama pentingnya dengan pengobatan medis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H