2. Keterbukaan dalam Pengawasan
Seperti karakter Semar yang mungkin berperan sebagai penghubung antara berbagai pihak dalam pertunjukan wayang, seorang pemimpin bisa mempromosikan keterbukaan untuk pengawasan eksternal dan internal. Ini dapat membantu mengurangi peluang korupsi dan juga harus bisa teliti dalam mengawasi kegiatan agar tidak terjadinya kecurangan yang akan terjadi.
3. Menghadirkan Humor dengan Bijak
Humor juga dapat digunakan dalam menghadapi isu korupsi. Ketika mempraktikkan gaya kepemimpinan yang terinspirasi oleh Semar, pemimpin bisa menghadirkan humor dengan bijak untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan lingkungan yang lebih positif dalam upaya pencegahan korupsi. Kondisi humor yang baik akan menciptakan suasana yang tentram dalam suatu organisasi atau perusahaan yang mempunyai pimpinan, jika pimpinan terlalu menuntut itu tidak akan nyaman suasananya yang menjadikan para anggota untuk berbuat semena-mena dalam bekerja dan akan nekat untuk melakukan kecurangan seperti hal nya korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H