2. Kritik terhadap KorupsiÂ
Wayang Semar dapat digunakan untuk mengkritik tindakan korupsi dan memberikan pesan kuat bahwa korupsi tidak akan dibiarkan. Melalui pertunjukan wayang, pelaku korupsi dapat dihadapkan pada akibat dari tindakan mereka. Pada pertunjukan wayang diperlihatkan kerugian yang terjadi akibat korupsi yang bisa merugikan orang lain yang bukan haknya, dan juga diberi pesan ketika kita melakukan korupsi apa kerugian yang akan kita hadapi.
3. Memberikan Teladan Kepemimpinan
 Wayang Semar dapat digunakan sebagai contoh kepemimpinan yang bersih, jujur, dan adil. Pemimpin dan pelayan publik harus mengikuti contoh Semar dalam tindakan dan kebijakan mereka. Pemimpin harus bisa mengikuti tokoh Wayang Semar ini saat memimpin agar tidak terjadi hal seperti korupsi yang bisa mengganggu atau merusak suatu tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya, menjadi pemimpin juga harus menggendong anggota nya untuk bekerja sama agar lebih baik jika pemimpin yang jujur bersih dan adil maka anggotanya akan bisa lebih baik dan tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Wayang Semar dapat digunakan sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat dalam melawan korupsi. Melalui ceramah atau pementasan wayang, masyarakat dapat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan dan pengendalian korupsi di komunitas mereka.Â
5. Kolaborasi dan Solidaritas
 Wayang Semar mendorong solidaritas dalam masyarakat. Dalam upaya pencegahan korupsi, solidaritas antarindividu dan kelompok sangat penting. Wayang Semar dapat mendorong kolaborasi dalam upaya bersama melawan korupsi.Â
Sebagai karakter dalam seni wayang Jawa, Semar mungkin tidak secara eksplisit menghadapi isu korupsi dalam cerita-cerita wayang tradisional. Namun, kita dapat menggunakan karakter Semar sebagai simbolik untuk membahas bagaimana individu atau pemimpin bisa menghadapi isu korupsi dalam dunia nyata. Berikut adalah beberapa cara bagaimana Semar bisa menjadi contoh atau inspirasi dalam menghadapi korupsi:
1. Â Memberikan Nasehat dan PesanÂ
Semar sering memberikan nasehat dalam pertunjukan wayang, seorang pemimpin dapat memberikan nasehat yang bijak kepada anggota tim atau masyarakat mengenai bahaya korupsi dan pentingnya menjaga integritas. Agar tidak merugikan orang lain dan anggotanya sendiri karena akan terbawa pengaruh negatif, kita juga sebagai pemimpin harus mempunyai iman dan tekad yang kuat agar tidak terjerumus ke korupsi yang bersifat negatif.