Tawa mereka masih terkikik di pendengaranku
Cercaan kasar terus terlontar dari mulutnya
Telunjuknya masih lurus mengarah ke mataku
Hanya manusia lemah tanpa harga diri, kiranya
Terulang lagi di hari berikutnya
Diperlakukannya aku bagai budaknya, bonekanya
Tanpa ampun aku terus di hancurkannya
Remukkan saja wajahku, begitu targetnya
Lusuh selalu melekat pada pakaianku
Terkadang darah menggambar motif di bajuku
Memar hijau dan biru seluruh wajahku