Kapasitas waktu sedikit
Waktu yang dimiliki oleh para pelaku UMKM tidak banyak karena para usahawan terpaksa harus pontang-panting untuk memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya seperti produksi, sales ataupun strategi pemasaran. Hal ini menjadikan tekanan yang cukup besar bagi para usahawan yang nantinya akan berakibat tidak fokus dalam menyelesaikan permasalahan satu per satu.
Manajemen Karyawan
UMKM memiliki lingkup kerja yang kecil dan biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan yang dimana pemilik akan kesulitan dalam pembagian kerja yang proporsional pada karyawan. Hal ini biasanya terjadi pada bisnis yang memiliki karyawan yang terbatas, yang memungkinkan para pekerja harus melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus sehingga berkerja sampai melewati batas jam kerja.
Tekanan dari luar
Tekanan ini biasanya datang dari pesaing atau kompetitor bisnis usaha yang serupa. Selain dari kompetitor ada juga dari masyarakat atau konsumen yang sering membanding-bandingkan produk dengan kompetitor lain. Hal tersebut bagi kompetitor biasanya bisa dijadikan sebagai senjata untuk melancarkan serangannya kepada lawan bisnisnya.
Kapasitas produk sedikit
Bagi pelaku usaha kecil menengah dengan tenaga produksi dan modal terbatas akan menjadikan hasil produksi terbatas. Sehingga pelaku usaha tidak terlalu berani mengambil pesanan dalam skala besar, walaupun dengan kendala tenaga produksi dan modal terbatas, para pelaku usaha kecil menengah ini jika dilihat dari peluang tidak lakunya barang sangatlah minim karena produknya yang sedikit.
Kurangnya tenaga ahli
Keterbatasan dana yang dimiliki pelaku UMKM menyebabkan tidak mampunya untuk membayar jasa tenaga ahli untuk mengerjakan perkerjaan tertentu. Karena hal ini merupakan kelemahan yang cukup besar bagi para usaha dalam menghadapi persaingan pasar yang luas.
Jika dilihat dari ruang lingkup UKM dan UMKM walaupun berasal dari bisnis produksi kecil keuntungan yang diperoleh tidak sedikit, banyak pelaku UMKM yang sukses dan memiliki keuntungan besar hingga meraup omset ratusan juta rupiah tiap tahunnya. Berikut ada dua contoh usaha UMKM yang menguntungkan.
- Usaha Tas handmade, Tas merupakan salah satu barang yang wajib seseorang miliki contohnya tas handmade totebag, Tas ini merupakan barang yang banyak dicari oleh banyak orang termasuk mahasiswa dan pelajar. Selain tas yang ditawarkan dengan kualitas yang baik nan simple akan menambah penampilan seseorang semakin berkesan, usaha ini cukup potensial karena dapat dilihat dari perkembangan trend di Indonesia dalam menggunakan tas sebagai barang pelengkap untuk menyimpan sesuatu saat bepergian semakin berkembang pesat.
- Usaha thrifting, bisnis ini adalah bisnis yang menjual barang bekas atau reject dengan harga lebih murah dari harga aslinya, namun kualitas barangnya masih bagus dan berkualitas. Ada berbagai jenis thrifting diantaranya Pakaian, jam tangan, sepatu dan masih banyak lagi. Thrifting yang banyak digemari yaitu pakaian, jenis pakaian yang banyak dicari biasanya hoodie, sweater, jaket, crewneck, celana jeans dan rajut. Peluang bisnis ini akan mendatangkan keuntungan yang besar, karena banyak sekali peminat yang digemari oleh kalangan masyarakat usia produktif yang menggemari barang langka hingga brand ternama.