Sambil menunggu, ku ambil gawaiku, kuketik kata demi kata, berisik kanan kiri tak kuhiraukan, karena keasyikan ku demgam gawaiku. Jujur karena jenuh.
Sambil menunggu, kularutkan diriku dalam gawainya bersama gawai, tentu saja dengan keasyikan, dan kenyamanan diri yang berusaha ku nikmati.
Sambil menunggu, walau fikiranku melayang mengudara bersama angan yang sempat tertunda, namun ketenangan dan bahagia itu ada, sekali lagi dengan gawaiku.
Sambil menunggu, menunggu waktu yang sedari tadi kunikmati secara santai dan damai, tak pedulikan keramaian dan gelak tawa sekitar.
Ah... Kubiarkan sekali - sekali diriku larut dalam keasyikan gawai, tak kalah dengan anak-anakku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H