Mohon tunggu...
Khoirul Nur Widyastuti
Khoirul Nur Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, aku Widy. Seorang mahasiswi dari lulusan program studi Sastra Indonesia. aku menyukai dan tertarik pada topik mengenai woman empowerment dan gender equality. Beberapa tulisanku dalam blog website kompasiana merupakan arsip dari beberapa kejuaraan esai dengan tema terkait yang pernah aku ikuti.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wajah Baru UMKM melalui Program Go Digital Marketing JNE

31 Januari 2022   22:57 Diperbarui: 31 Januari 2022   23:02 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi. Di tahun 2020 sebagai awal dimulainya perubahan tatanan dan aktivitas sosial, kondisi ekonomi negeri ini juga menjadi salah satu bidang yang cukup terdampak. Pada triwulan pertama di tahun 2020, laju perekonomian hanya menyentuh angka minus 2,97 persen, dan mengalami penurunan menjadi minus 5,32 persen di triwulan kedua (BPS, 2020). Tak hanya berpengaruh pada anjloknya kondisi perekonomian, pandemi Covid-19 juga menjadi bencana bagi para penggiat UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Di tengah adanya kebijakan-kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, beberapa UMKM yang dalam periode sebelum pandemi melakukan kegiatan operasional dan penjualan secara offline dihantam kerugian berupa penurunan omzet.

Pandemi Covid-19 mengharuskan beberapa aktivitas dan kegiatan sosial dilakukan dari rumah.  Hal tersebut merupakan kabar buruk terutama bagi para penggiat usaha mikro dan menengah. Dalam roda perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran yang cukup penting. UMKM membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan konstribusi yang menjanjikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dilansir dari laman website milik Kementerian Koperasi dan UKM, konstribusi UMKM terhadap PDB sudah mencapai sekitar 61% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Jumlah yang cukup besar tersebut, bersumber dari unit UMKM yang hingga saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta. Didasarkan pada besarnya peran UMKM bagi pertumbuhan ekonomi, tersebut, Pemerintah berupaya untuk mencari alternatif solusi agar UMKM dapat tetap bertahan bahkan terus berinovasi di masa pandemi. Salah satu solusi tersebut yakni digitalisasi UMKM. Menurut pengamat dan praktisi  UMKM, masa pandemi dapat menjadi batu loncatan penggiat usaha mikro dan menengah untuk beralih menjadi UMKM yang go digital. Dalam hal ini, adaptasi digital diprioritaskan pada proses jual beli dan distribusi produk. Proses digitalisasi yang bertahap ini selain dapat membangkitkan UMKM dari keterpurukan akibat pandemi, juga dapat membuat usaha mikro dan menengah lebih bisa beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini. Pola hidup masyarakat yang sudah banyak beralih ke dalam mode digital atau online, dapat digunakan sebagai jangkauan pasar yang lebih luas dalam digitalisasi UMKM tersebut.

Gaya hidup digital semakin menjamur, tak terkecuali dalam kegiatan transaksi dan jual beli. Maraknya e-commerce sebagai platform digital yang mewadahi penjualan produk dalam dan luar negeri, menjadi faktor pendorong adanya transaksi pembayaran yang semakin bervariasi. Dengan hanya menggunakan moda smartphone, masyarakat dapat dengan leluasa memilih barang yang akan mereka dibeli. Untuk proses pembayarannya pun juga dapat dilakukan secara instan dengan menggunakan saldo e-wallet maupun melalui internet banking. Kehadiran platform-platform marketplace selain membuat proses jual beli menjadi lebih efektif, juga menjadi peluang baru bagi pemilik UMKM untuk melakukan bisnis dan memasarkan produk mereka secara digital. Selain jangkauan pembeli yang lebih luas, adanya platform jual beli digital seperti marketplace tersebut juga menghemat pembiayaan operasional, misalnya sewa toko yang terkadang memakan biaya tinggi. Dengan e-commerce, para penggiat usaha mikro dan menengah hanya perlu menyediakan informasi dan lampiran harga produk di marketplace, sedangkan untuk pendistribusian terdapat kerjasama dengan perusahan logistik dan ekspedisi. Beragam kemudahan adanya digitalisasi UMKM ini tidak hanya membantu pemilik usaha, tetapi juga memudahkan konsumen dalam membeli barang atau produk. Kolaborasi antara platform marketplace dengan penyedia jasa logistik dan ekspedisi cukup membantu para pemilik usaha untuk meningkatkan nilai pendapatan yang kemudian berimbas pada kenaikan Produk Domestik Bruto.

Mendukung kemajuan UMKM sama halnya dengan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa. JNE sebagai salah satu layanan ekspedisi terbesar di Indonesia, turut serta berkomitmen dalam memberikan dukungan tersebut. Pada ulang tahun pendiriannya yang ke-31 tahun, JNE semakin mengeratkan komitmennya guna mendukung kemajuan dan kelangsungan usaha mikro dan menengah. Jika ditarik mundur ke belakang, dalam kurun waktu 31 tahun kehadirannya, JNE telah banyak mengembangkan inovasi-inovasi yang tentu saja banyak membantu kebutuhan para customer. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, JNE juga turut serta meng-upgrade pelayanannya, salah satunya melalui fitur track shipment, yaitu layanan untuk mengetahui sejauh mana alur paket hingga sampai ke alamat tujuan.

Tak hanya pelayanannya yang semakin memudahkan customer, pada masa pandemi seperti sekarang ini, JNE hadir selayaknya pahlawan bagi para pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang cukup merugikan pengusaha mikro dan menengah karena menghambat proses pendistribusian barang, dapat teratasi oleh kehadiran penyedia jasa layanan ekspedisi nomor 1 di Indonesia yaitu JNE. Selain itu, JNE juga memiliki program lain yang juga mendukung bangkitnya UMKM di masa pandemi. Dilansir dari laman website resmi mereka, JNE menyediakan program pelatihan desain grafis yang lulusannya akan berkonstribusi untuk membantu para pelaku UMKM, dan penyediaan community development yaitu ruang diskusi yang dapat digunakan untuk berdiskusi dan melakukan pelatihan UMKM. Kemudian yang terakhir, JNE juga aktif dalam menyediakan ruang diskusi online seperti webinar dengan tema-tema menarik seputar pengembangan ekonomi digital dan UMKM. Pelaksanaan webinar atau seminar online tersebut sekaligus sebagai wujud inisiasi program Go Digital Marketing yang sudah berjalan kurang lebih selama tiga tahun terakhir.

Melihat banyaknya program yang disediakan JNE untuk mendorong kemajuan UMKM di Indonesia, semakin membuktikan bahwa JNE merupakan satu-satunya layanan ekspedisi yang turut serta peduli dengan pertumbuhan ekonomi bangsa. JNE adalah mitra setia UMKM yang akan terus mendampingi para penggiat UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke pelosok negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun