Waktuku terlewat bagai nasi basi
Hari-hari ku terdiam tak bermakna
Ku termenung diam menyibak debu harapan di jendela kamarku
Almanak menatap tajam diriku
Mengeja dan menyeru dalam diam
Ku terlena... Separuh warsa telah ku lewati
Tak satupun beranda bunga subur bermekaran karena asaku,Â
Tanganku tak kuasa menjaga gelap dan merangkuh asa
Ingin rasanya ku sumbat masa
Sampai tak ada kata akhir dari cerita
Tapi denting masa tak bisa di ajak bercanda...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!