Waktuku terlewat bagai nasi basi
Hari-hari ku terdiam tak bermakna
Ku termenung diam menyibak debu harapan di jendela kamarku
Almanak menatap tajam diriku
Mengeja dan menyeru dalam diam
Ku terlena... Separuh warsa telah ku lewati
Tak satupun beranda bunga subur bermekaran karena asaku,Â
Tanganku tak kuasa menjaga gelap dan merangkuh asa
Ingin rasanya ku sumbat masa
Sampai tak ada kata akhir dari cerita
Tapi denting masa tak bisa di ajak bercanda...
Rembulan malam menertawai ku karena tak bisa menggapainyar
Bintang bintang mencampakkan ku karena tak bisa menyainginya,
Ku memilih bertemin dengan bumi Belajar rendak hati walau di injak-injak,
Ku kembali merajut sisa sisa harap Menjaring asa di dalam pekatnya malam Menuai rasa dan menebar kasih sepanjang masa,
Sepanjang masa mentari menyinari dunia Menyuburkan taman bunga di beranda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H